Usai Baku Tembak, Ini Kondisi Rumah Rico
- Fajar GM
VIVA.co.id - Kondisi rumah seluas 10 x 20 meter yang dihuni pelaku penyerangan terhadap polisi yang telah tewas ditembak, Ricko Patrikasih, di Jalan Bima, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, begitu berdesakan.
Tante ipar pelaku, Sri Mulyati (40) mengatakan, rumah yang merupakan warisan dari ibu mertua Rico dihuni delapan keluarga yang jumlahnya 30 orang. Rumah disekat-sekat layaknya rumah kos. Setiap keluarga tinggal dalam satu kamar yang luasnya hanya 2 x 3 meter.
"Kami tinggal begitu berdesak-desakan di dalam. Ada anak, cucu, dan menantu (dari mertua pemilik rumah)," ujar Sri, Sabtu, 23 Januari 2016.
Kamar yang dihuni Sri sendiri berada di bagian pinggir rumah, tepat di samping kamar yang dihuni Rico, tempat baku tembak terjadi kemarin.
Sri mengatakan, setiap kamar sesak dengan perabotan. Ia memperlihatkan kamarnya yang tak memiliki tempat lain selain tempat untuk tidur dan menyimpan televisi. Untuk berkumpul, keluarga menggunakan sebuah taman yang dibangun Kelurahan Tanah Tinggi tepat di depan rumah.
"Komunikasi antar keluarga baik. Kami sering mengobrol di mana saja di luar rumah," ujar Sri.
Rumah tempat Rico tinggal, saat ini dikelilingi garis polisi. Meski demikian, keluarga masih bebas keluar masuk rumah yang catnya telah banyak terkelupas itu. Beberapa lubang bekas tembakan terlihat jelas di tembok samping rumah.
Rico tinggal bersama putrinya yang berinisial APR (11). Putri Rico kini bersekolah di kelas 6 SD.
Sri mengaku tidak tahu pasti pekerjaan Rico. Rico lebih sering berada di luar rumah. "Dia datang ke rumah untuk ketemu anaknya, paling hanya seminggu sekali," ujarnya menambahkan.
Di antara keluarga, Rico dikenal tidak banyak berbicara kecuali pada mertua dan putrinya. "Dia ajak ngobrol yang lain kalau ada maunya."
(mus)