Daftar Kejahatan Rico, Pengeroyok Polisi di Matraman

Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id - Rico Patikasih (30), terduga pelaku pengeroyokan terhadap petugas Polsek Senen di Kampung Berlan, beberapa waktu lalu, tewas dalam baku tembak di Jalan Narada, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat sore, 22 Januari 2016.

Kematian Rico di tangan polisi menjawab pertanyaan warga sekitar tentang siapa Rico sebenarnya. Salah satu tetangga Rico mengaku baru tahu kalau pria itu adalah kaki tangan bandar narkoba setelah peristiwa penembakan tersebut.

 

"Saya baru tahu (kalau dia bisnis narkoba). Saya kenalnya dia itu pengangguran, tapi saya heran uangnya itu selalu ada," kata seorang tetangga Rico yang tak ingin disebutkan namanya.
 
Menurut pria berperawakan sedang tersebut, Rico mempunyai seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Anak Rico tinggal bersama istri dan kakak ipar Rico di rumah yang digerebek polisi.
 
Menurut dia, Rico memang jarang terlihat di lingkungan sekitar. Dalam sepekan, Rico hanya mengunjungi rumah istrinya tersebut sesekali saja.
 
"Jarang terlihat. Dia (Rico) pulang ke sini paling seminggu atau dua minggu sekali," ujarnya.
 
Pieter Peilouw (53), ketua RT setempat menambahkan, Rico memang tidak banyak dikenal warga. Selain itu, pria ini kerap berurusan dengan polisi.
 
Sejumlah warga lain juga yakin kalau Rico yang tubuhnya dipenuhi tato memang suka membuat onar di wilayah mereka. Kasus pemalakan yang terjadi kerap dilakukan Rico.

"Memang sering berurusan dengan polisi, warga tahu soal itu. Dia itu kalau makan kadang suka main ambil saja, lalu tidak bayar," katanya.

Warga bernama Nur Kosim ikut membenarkan kalau Rico memang kerap berurusan dengan polisi dan kerap keluar masuk penjara. Kasus terakhir adalah penganiayaan.

"Saya juga dengar dia masuk penjara karena menusuk orang," katanya.
 
Angel, kakak ipar Rico mengakui kalau adiknya itu memang pernah menjadi pengedar dan pemakai narkoba. Bahkan, Angel mengatakan adiknya tersebut pernah sakit dan mengalami gangguan jiwa.
 
Menurut Angel, Rico juga diketahui sering bergaul di kawasan Berlan, Kebon Manggis, Jakarta Timur. Dari sana lah diduga Rico mendapatkan barang haram tersebut.
 
Wakil Kepala Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu menegaskan, Rico diduga orang yang membawa kabur senjata api milik Iptu Hariadi Prabowo, yang terluka dalam peristiwa pengeroyokan di Berlan, Senin, 18 Januari 2016.

Saat petugas hendak menangkapnya, Rico melawan. Petugas pun menembakkan gas air mata dan melempar bom asap untuk membekuk Rico. Namun, Rico masih terus melawan hingga akhirnya polisi menembaknya. Rico pun tewas di tempat.

Rico juga disebut memiliki banyak peluru. Bahkan, saat baku tembak terjadi, sekitar 60 butir peluru dia lesakkan untuk melakukan perlawanan dengan polisi.

"Riko diperkirakan memiliki amunisi banyak. Kalau kata anggota sekitar 60 butir," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo saat ditemui di lokasi.

Rico merupakan orang kedua dari 12 orang yang masuk dalam daftar polisi sebagai pengeroyok Bripka Taufik dan Iptu Prabowo serta sejumlah informan mereka.