Adu Tembak dengan Polisi, Rico Lesakkan 60 Peluru
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id - Anggota sindikat narkoba Berlan yang mengeroyok Bripka Taufik dan Iptu Prabowo melawan saat hendak ditangkap petugas kepolisian. Baku tembak pecah di Jalan Narada, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Ujungnya, maut menjemput tersangka yang belakangan diketahui bernama Rico.
Rico, diduga menggunakan pistol hasil rampasan Kanit Narkoba Polsek Senen Iptu Prabowo yang dibacok saat penggerebekan di Berlan. Ternyata, Rico juga disebut memiliki banyak peluru. Bahkan, saat baku tembak terjadi sekitar 60 butir peluru dia lesakkan.
"Riko diperkirakan memiliki amunisinya banyak. Kalau kata anggota sekitar 60 butir," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo saat ditemui di lokasi, Jumat 22 Januari 2016.
Rico merupakan orang kedua dari 12 orang yang masuk dalam daftar polisi sebagai pengeroyok Bripka Taufik dan Iptu Prabowo serta sejumlah informan mereka.
"Ini orang kedua yang ditembak hingga tewas oleh polisi, Dan Rico adalah komplotan Ade Badak. Saat ini tersisa 10 orang dan kami sudah identifikasi," ujarnya.
Hendro menegaskan, 10 orang lainnya saat ini sudah diidentifikasi lokasi dan identitasnya. Dia meminta kepada 10 anggota lain untuk menyerahkan diri, karena cepat atau lambat mereka pasti akan tertangkap.
"Kita sudah tau lokasinya, tinggal kita bergerak. Kita minta kepada para pelaku untuk menyerahkan diri, karena cepat atau lambat kalian pasti tertangkap," kata Hendro.
Sebelumnya, anggota Unit Narkoba Polsek Senen menggerebek rumah yang dicurigai "sarang" bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi Matraman Jakarta Timur pada Senin, 18 Januari 2016.
Dalam penggerebakan tersebut, Anggota Unit Narkoba itu mendapatkan serangan dari sejumlah kelompok yang berupaya melindungi bandar narkoba. Sekelompok orang yang bersenjata tajam menyerang anggota hingga beberapa polisi mengalami luka bacok.
Selain itu, salah seorang anggota kepolisian bernama Bripka Taufik Hidayat dan seorang informan Jefri alias Cibe tewas karena tenggelam di Sungai Ciliwung saat berusaha menyelamatkan diri dari pengeroyokan gerombolan itu.
Jasad kedua korban itu telah ditemukan pada lokasi yang berbeda. Bripka Taufik Hidayat ditemukan di Kali Kanal Besar, Gambir, Jakarta Pusat dan Jefri ditemukan di daerah Palmerah.