Penggerebekan di Berland Tak Sesuai Prediksi

Sumber :
  • ist

VIVA.co.id - Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, sudah mengetahui kekuatan bandar narkoba sebelum anggotanya melakukan penggerebekan yang menyebabkan dua anggotanya meninggal dunia di wilayah Berland, Matraman, Jakarta Pusat.

"Standar operasional sudah dilakukan. Sudah ada koordinasi dan kelengkapan personel sudah sesuai yang dibutuhkan. Sehingga, saat melakukan operasi, kekuatan lawan sudah terhitung," kata Hendro saat memimpin upacara pemakaman Bripka Taufik Hidayat di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 20 Januari 2016.

Menurut Hendro, peristiwa berdarah yang menyebabkan dua dari enam anggotanya itu terjadi di luar prediksi. "Tapi, saat di lapangan, kondisi tidak terprediksi atau di luar prediksi kami," ujarnya berdalih.

Hendro menceritakan, saat itu, ada enam anggota yang dilibatkan. Empat anggota dan dua lagi adalah informan di dalam lokasi rumah yang digerebek bersama para sindikat bandar narkoba. Saat melakukan penggerebekkan, Hendro menjelaskan, salah seorang tersangka melakukan provokasi hingga terjadi bentrok.

Dua anggota yang bertugas bisa keluar lewat pintu depan rumah meski satu orang di antaranya terjatuh yakni Iptu Prabowo dan dianiaya para pelaku, hingga mengalami luka bacok di bagian punggung, dan kini dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Lebih lanjut menurut Hendro, empat anggota lagi berada di dalam rumah dan dalam kondisi terdesak karena sudah diserang massa yang sudah banyak. Mereka pun melarikan diri lewat pintu belakang serta jendela.

"Sehingga ada dua anggota yang selamat dan dua orang anggota meninggal dunia. Jadi tidak ada penyekapan, tapi memang diserang massa. Dalam tubuh almarhum Bripka Taufik pun terdapat luka bekas bacokkan di tangan," ujarnya.

Meski begitu, ia menyanggah tidak mempersiapkan penggerebekkan dengan maksimal, ketika hanya mengirim personel berjumlah enam orang untuk melakukan penggerebekkan.

"Apa yang dilakukan anggota sudah benar, sudah sesuai SOP. Anggota kami mengambil keputusan yang tepat saat itu di lapangan sehingga sebagian anggota kami meninggal dunia dan terluka dalam tugas," ujar mantan Kapolres Purwakarta itu.

Laporan Jay Bramena dari Purwakarta