Bersinggungan dengan MRT, Ahok Perpendek Rute LRT

Lokasi pengeboran bawah tanah pembangunan proyek MRT, Jakarta.
Sumber :
  • Fajar GM
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan memperpendek rute salah satu koridor moda transportasi kereta ringan (Light Rail Transit/LRT), yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI.


Rute Koridor 7 yang sebelumnya direncanakan menghubungkan antara kawasan Bandara Soekarno-Hatta - Ancol - Kemayoran - Cempaka Putih, kini diperpendek hanya mencapai kawasan Pulo Mas.


"Kami ngalah, trasenya digambar ulang," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 19 Januari 2016.


Ahok mengatakan, ada keterlambatan pembangunan moda transportasi kereta angkut massal (Mass Rapid Transit/MRT) yang mencapai 28 tahun. Hal itu membuat perancangan rute LRT yang dilakukan belakangan malah tak sesuai dengan rute MRT, yang direncanakan menjadi moda transportasi utama di Jakarta.


Dalam rancangan rute LRT yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dan Cempaka Putih, sebanyak sembilan stasiun MRT jalur timur barat (Balaraja - Cikarang) diketahui malah bersinggungan.


Lantaran hal tersebut, rencana pemancangan tiang pertama proyek LRT DKI yang hendak dilakukan pada Januari 2016 ditunda. DKI menyewa jasa konsultan Moot MacDonald untuk merancang rute LRT dan rute moda transportasi yang terintegrasi, tanpa bersinggungan dengan rute MRT maupun kereta cepat Bandung-Jakarta.


Penyesuaian rute diperkirakan memakan waktu enam bulan.

"Kami harapkan
ground breaking
jadi bulan Juli. Kami tetap tunjuk Jakpro (PT Jakarta Propertindo) yang mengerjakan," ujar Ahok.