Sebelum Hilang, Mahasiswa UI Ini Bungkam Selama Dua Bulan

Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Hary Fauzan (Bekasi)

VIVA.co.id - Nadil Muhammad Dzakir (20), mahasiswa jurusan Ilmu Fisika Universitas Indonesia, memperlihatkan perubahan sikap yang mengkhawatirkan orangtuanya, sebelum dia menghilang.

"Dia terlihat beda sejak November lalu, dan sudah tidak lagi dapat diajak bicara. Setiap ditanya dia cuma ehm atau hanya diam," kata Nurbaiti, ibu Nadil, saat ditemui di rumahnya, Bekasi, Senin, 18 Januari 2016.

Sebelum dia pergi dari rumah, menurut Nurbaiti, perubahan sikap anak yang sangat dekat dengannya itu semakin menjadi hingga tak bisa diajak bicara.

"Bulan November dia bener-benar menutup mulutnya untuk bicara. Padahal sebelumnya masih bisa menjawab walaupun sedikit," katanya menambahkan.

Sejak saat itu, Nurbaiti mengakui, komunikasi yang tersendat membuat dia bertanya-tanya atas perubahan sikap anaknya itu. Dia pun heran dan bingung harus melakukan apa saat itu. Sebab, Nadil sangat sulit untuk diajak bicara. Lebih mengejutkan, ketika diketahui ternyata Nadil sudah tak masuk kuliah sejak November lalu.

"Padalah seingat saya waktu itu dia sering pulang malam. Tapi ternyata kampus bilang dia sudah tak masuk kuliah sejak November dan melewati jadwal ujian," kata Nurbaiti.

Pada saat sikapnya berubah waktu itu, kata Nurbaiti, Nadil banyak berdiam di dalam kamar. Namun, dia masih mau jika diminta mengantarkan Nurbaiti ke suatu tempat. Bahkan, salat ke musala pun masih dilakukan. "Perubahan sikapnya hanya dia sudah tak bisa diajak bicara saja dua bulan terakhir," ujarnya.

Sejak kepergian anaknya itu, Nurbaiti terus berusaha mencari informasi dari orang-orang terdekatnya, seperti teman kuliah dan sekolah Nadil dulu.


"Kalau temen kuliahnya bilang Nadir banyak habiskan waktu cuma di perpustakaan saja. Sementara teman deket waktu sekolahnya sudah pada pindah dan tak mendapatkan informasi apapun," kata Nurbaiti.

Kini dia hanya berharap anaknya itu bisa kembali ke rumah untuk berkumpul dengannya kembali.

"Kami minta bantuannya kepada semua pihak. Khususnya wartawan yang memberikan informasi dan polisi agar dapat menemukan anak saya," ujar Nurbaiti berharap.

(mus)