Bom Sarinah, Panglima TNI: Indonesia Tidak Bisa Diancam ISIS

Polisi menyisir lokasi ledakan bom Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa diancam Negara Islam (IS). Hal itu dikemukakan Gatot dalam jumpa pers di Istana Negara, Kamis 14 Januari 2016.

Gatot mengemukakan, peristiwa ledakan Sarinah dapat diatasi dalam waktu singkat selama empat jam. "Dalam waktu yang sesingkatnya bisa diselesaikan. Jangan membuat resah," ujarnya, Kamis 14 Januari 2016.

Dugaan pelaku bom terkait jaringan ISIS sebelumnya sempat disampaikan pengamat terorisme Nasir Abbas.

Nasir, yang juga mantan anggota kelompok militan Jamaah Islamiyah, bahkan menyebut pola bom bunuh diri di Sarinah adalah aksi mencontek penyerangan di Paris, Perancis, pada 14 November 2015. Polanya nyaris persis dengan insiden itu.

“Saya tidak meragukan: (pelaku bom bunuh diri di Sarinah) ini kelompok ISIS. Polanya sama. Mereka copy-paste (menyalin/meniru) di Paris,” kata Nasir

Dia sebenarnya sedikit menerka bahwa ada rangkaian peristiwa sebelumnya yang disebutnya adalah persiapan atau prakondisi bom bunuh diri di mal Sarinah. Di antaranya, penangkapan sejumlah terduga teroris di beberapa daerah.

Seperti diketahui, ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016 sekitar pukul 10.00 WIB.