Ahok Pecat Dirut TransJakarta Gara-gara Puntung Rokok
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, salah satu alasannya memecat mantan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih gara-gara tak menjalankan prosedur operasi standar (Standard Operating Procedure/SOP) yang pernah disampaikannya terkait aspek kebersihan dari armada bus TransJakarta.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menyampaikan salah satu temuan stafnya di lapangan. Ahok mengatakan, staf pribadinya menemukan keberadaan puntung rokok di salah satu bus TransJakarta pengadaan terbaru yang bermerk Scania. 51 Bus yang didatangkan tahun lalu itu, juga dinilai tidak terlalu dijaga kebersihannya.
"Bus-bus baru yang Scania, bagus-bagus, masa penuh debu? Bisa ada puntung rokok di dalam. Kalian (wartawan) belum pernah lihat fotonya. Saya sudah dapat," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 8 Januari 2016.
Padahal, Ahok mengatakan, ia pernah menyampaikan kepada jajaran direksi yang dipimpin Antonius Kosasih untuk menerapkan SOP terkait kebersihan armada bus sama dengan SOP yang diterapkan pengelola Metrobus, sistem Bus Rapid Transit (BRT) di kota Istanbul, Turki.
"Jadi sampai SOP soal kebersihan juga dulu saya yang mesti ngajarin ke mereka," ujar Ahok.
Ahok menerangkan, pengelola Metrobus di Istanbul merekrut sejumlah pegawai untuk segera membersihkan bus, begitu bus mengeluarkan penumpangnya di halte terakhir.
"Di Turki itu, begitu busnya sampai ke halte terakhir, orang-orang langsung keluarkan sapu, tongkat pel, cuci bersih sebelum busnya keluar lagi," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, TransJakarta juga diminta menerapkan hal itu. TransJakarta diminta merekrut anak jalanan yang banyak berkeliaran di Jakarta untuk dikaryakan.
"Di kita itu, pengangguran begitu banyak. TransJakarta enggak usah sengaja beli mesin (untuk membersihkan bus)," ujar Ahok.
Namun, selama satu tahun mengelola TransJakarta, PT Transportasi Jakarta tak kunjung menerapkan SOP seperti itu. Akibatnya kebersihan bus-bus tidak terjaga.
Meski demikian, Ahok mengatakan, ada banyak hal yang membuatnya menilai Antonius Kosasih tidak berprestasi selama menjadi Dirut PT Transportasi Jakarta. Dia hanya berhasil mengadakan sebanyak 51 unit bus pada 2015.
Padahal, Ahok mengatakan, salah satu alasannya membentuk BUMD dan mengalihkan pengelolaan TransJakarta dari UP (Unit Pengelola) adalah agar BUMD yang berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas) bisa lebih fleksibel dalam menjalankan bisnis transportasi, termasuk melakukan pengadaan bus.
"Dua tahun PT Transportasi Jakarta terbentuk, tapi program enggak ada yang jalan. Mereka beli busnya juga enggak. Padahal dua tahun itu lama," ujar Ahok.