Djarot: Sungai Jakarta Sudah Bebas dari Sampah
Jumat, 11 Desember 2015 - 16:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat menyebut, sungai di Jakarta sudah relatif lebih bersih. Hal itu terwujud karena kerjasama camat, lurah dan kelompok masyarakat di bantaran kali yang rutin membersihkan sampah.
"Untuk membersihkan kali dan sungai, kita tidak bisa sendiri, maka saya intruksikan camat dan lurah di Jakarta Bar menggandeng seluruh kelompok masyarakat, NGO, para pencinta lingkungan bahu-membahu membersihkan sungai-sungai," ujar Djarot usai acara usai "Finalisasi Gerakan Stop Nyampah di Kali", Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.
Menurut Djarot, masyarakat dengan kesadaran sendiri harus berhenti membuang sampah ke sungai. Sebab, menumpuknya sampah di sungai menjadi salah satu penyebab banjir.
Disamping itu, Djarot juga mengimbau kepada warga untuk mengelola sampah secara swadaya. Sampah dipisahkan sesuai organik dan non organik sejak dari rumah tangga sehingga memudahkan pengolahan.
"Saya juga sudah minta truk sampah harus dikasih warna berbeda, mana untuk sampah organik dan organik, sehingga betul-betul sampah sudah dipisahkan dari rumah tangga," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta melaksanakan, Program Setop Nyampah di Kali sejak tahun 2009-2014 dengan wilayah sasaran di Segmen 1 sampai Segmen 3 Sungai Ciliwung, yaitu titik awal Sungai Ciliwung memasuki Jakarta di perbatasan Jakarta-Depok, sampai ke Manggarai.
Di tahun 2015, Program SNDK dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan pelaksana Kantor Pengelola Lingkungan Hidup (KPLH), menyasar tiga sungai atau kali item, kali duri dan kali cibubur.
Baca Juga :
"Untuk membersihkan kali dan sungai, kita tidak bisa sendiri, maka saya intruksikan camat dan lurah di Jakarta Bar menggandeng seluruh kelompok masyarakat, NGO, para pencinta lingkungan bahu-membahu membersihkan sungai-sungai," ujar Djarot usai acara usai "Finalisasi Gerakan Stop Nyampah di Kali", Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.
Menurut Djarot, masyarakat dengan kesadaran sendiri harus berhenti membuang sampah ke sungai. Sebab, menumpuknya sampah di sungai menjadi salah satu penyebab banjir.
Disamping itu, Djarot juga mengimbau kepada warga untuk mengelola sampah secara swadaya. Sampah dipisahkan sesuai organik dan non organik sejak dari rumah tangga sehingga memudahkan pengolahan.
"Saya juga sudah minta truk sampah harus dikasih warna berbeda, mana untuk sampah organik dan organik, sehingga betul-betul sampah sudah dipisahkan dari rumah tangga," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta melaksanakan, Program Setop Nyampah di Kali sejak tahun 2009-2014 dengan wilayah sasaran di Segmen 1 sampai Segmen 3 Sungai Ciliwung, yaitu titik awal Sungai Ciliwung memasuki Jakarta di perbatasan Jakarta-Depok, sampai ke Manggarai.
Di tahun 2015, Program SNDK dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan pelaksana Kantor Pengelola Lingkungan Hidup (KPLH), menyasar tiga sungai atau kali item, kali duri dan kali cibubur.