Jasad Terakhir Metromini Maut Ternyata Andi
Rabu, 9 Desember 2015 - 16:39 WIB
Sumber :
- VIVA/Moh Nadlir
VIVA.co.id - Setelah tiga hari disemayamkan di ruang jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, mayat terakhir dari 18 korban kecelakaan metromini maut perlintasan Angke, Tambora, Jakarta Barat akhirnya teridentifikasi.
Pria korban terakhir metromini maut itu ternyata bernama Andi warga Tangerang, Banten.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabidokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan, identitas korban terungkap setelah ditemukan kecocokan antara berbagai bukti yang dimiliki keluarga dengan Andi.
Musyafak mengatakan, jasad Andi sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Tangerang untuk dimakamkan.
"Sudah (diambil pihak keluarga) kemarin atas nama Andi. Clear. Kemarin sore sudah diserahkan. Sudah 100 persen, diserahkan ke keluarganya. Dijemput keluarganya sore pukul 16.00 WIB," ujar Musyafak, Rabu 9 Desember 2015.
Musyafak menjelaskan, proses identifikasi satu korban tersebut dilihat dari foto-foto korban dengan tanda-tanda di kaki kanan.
Kecelakaan metromini terjadi di pintu perlintasan kereta api Angke, Jakarta Barat, Minggu 6 Desember 2015. Metromini B80 menerobos perlintasan kereta hingga akhirnya tertabrak rangkaian KRL.
Badan Metromini pun tertabrak kereta dan terseret sejauh kurang lebih 200 meter. Akibatnya, 18 orang meninggal termasuk sopir dan kondektur. Selain itu, enam orang masih menjalani perawatan akibat luka-luka.
Baca Juga :
Pria korban terakhir metromini maut itu ternyata bernama Andi warga Tangerang, Banten.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabidokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan, identitas korban terungkap setelah ditemukan kecocokan antara berbagai bukti yang dimiliki keluarga dengan Andi.
Musyafak mengatakan, jasad Andi sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Tangerang untuk dimakamkan.
"Sudah (diambil pihak keluarga) kemarin atas nama Andi. Clear. Kemarin sore sudah diserahkan. Sudah 100 persen, diserahkan ke keluarganya. Dijemput keluarganya sore pukul 16.00 WIB," ujar Musyafak, Rabu 9 Desember 2015.
Musyafak menjelaskan, proses identifikasi satu korban tersebut dilihat dari foto-foto korban dengan tanda-tanda di kaki kanan.
Kecelakaan metromini terjadi di pintu perlintasan kereta api Angke, Jakarta Barat, Minggu 6 Desember 2015. Metromini B80 menerobos perlintasan kereta hingga akhirnya tertabrak rangkaian KRL.
Badan Metromini pun tertabrak kereta dan terseret sejauh kurang lebih 200 meter. Akibatnya, 18 orang meninggal termasuk sopir dan kondektur. Selain itu, enam orang masih menjalani perawatan akibat luka-luka.