Permintaan Terakhir Sochibi Sebelum Tewas di Metromini Maut
- VIVA/Moh Nadlir
VIVA.co.id - Kematian Sochibi bin Kasno (21) dalam kecelakaan bus Metromini maut di perlintasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, menyisakan berbagai kisah perjalanan hidupnya.
Sarko (47), sahabat almarhum menceritakan, malam sebelum tewas, Sochibi sempat meminta Sarko untuk membangunkannya lebih cepat di Minggu pagi, 6 Desember 2015.
"Malamnya, malam minggu, dia bilang sama saya minta bangunin subuh pada Minggu, 7 Desember 2015. Karena, katanya, dia mau memperbarui kontrak kerja hari itu," ujar teman seperantauan Sochibi itu, di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), Jl.Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 7 Desember 2015.
Menurut Sarko, Sochibi meninggal beberapa saat setelah resmi ditetapkan sebagai karyawan tetap dengan jabatan security di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara.
"Baru hari ini (Senin) dia diterima jadi pegawai tetap. Sudah kerja tiga bulan sebagai security kontrak," katanya.
Sementara itu, Apriana (25), sahabat Sochibi yang lain, yang ditemui di RSCM mengatakan, semasa hidup Sochibi dikenal sebagai orang yang ramah, baik, juga riang.
Sebelum tewas akibat kecelakaan metromini yang ditumpanginya, Apriana mengaku sempat bertemu Sochibi di sebuah warnet.
"Kemarin terakhir saya ke warnet, dia bercanda sama saya. Loe ngapain? Loe udah gede main warnet aja. Lalu dia nanya, loe bisa buat Facebook nggak? Lalu saya jawab, sini gua buatin FB," katanya menceritakan.
Dirinya mengaku kaget, sedih dan tidak menyangka atas kematian teman satu kosannya itu.
"Dia pernah minta kerja sama saya, lalu saya saranin lamar jadi petugas keamanan di Emporium, dan diterima. Tidak ada firasat apa-apa yang jelas kita teman-teman kosnya sedih dan nggak nyangka saja," katanya.
Sochibi merupakan korban ke-17 yang identitasnya berhasil diungkap tim forensik RSCM.