Alat Bukti Pembunuhan Akseyna Ditemukan di Danau Kenanga UI

Akseyna Ahad Dori semasa hidup.
Sumber :
  • Facebook
VIVA.co.id
- Polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori (18). Awalnya, untuk mengungkap kasus ini, polisi mengalami kesulitan lantaran pihak kampus dipandang enggan untuk kerjasama mengungkap kasus itu.


Namun, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, pihak kampus - terutama Fakultas MIPA UI yang merupakan tempat Akseyna belajar - mulai bisa diajak bekerjasama.


"Pihak kampus mulai kooperatif, kami duduk bareng. Saya bilang pihak kepolisian mau mengungkap, pihak kampus mau tidak? Kalau mau, kita kerjasama," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Minggu, 6 Desember 2015.


Krishna juga mengakui, saat ini mulai ada keterbukaan dari pihak internal kampus. Dan terjadi kemajuan penyelidikan yang cukup intensif.


Dalam kerjasama ini, lanjut Krishna, polisi mulai menemukan titik terang kecil tentang penyelidikan ini termasuk identitas pelaku.


"Ada satu alat bukti yang baru saja kami temukan di bawah danau UI. Yang bisa kami jadikan petunjuk dan terkait dengan peristiwa ini," ujarnya.

Namun, Krishna enggan menjelaskan apa barang bukti yang ditemukan pihak kepolisian di Danau Kenanga UI, tempat mayat Akseyna ditemukan.

"Saat ini saya belum bisa sampaikan apakah alat bukti itu terkait langsung atau tidak. Nah alat bukti itu yang akan kami cocokan dengan data-data yang dimiliki oleh Fakultas MIPA UI. Kenapa alat itu sampai dibuang di bawah danau," kata.

Krishna pun menegaskan, alat bukti tersebut bukan alat yang dipakai pembunuh Akseyna untuk membunuh Akseyna.


"Bukan alat untuk membunuh, tapi kami cari rangkaian dengan pengungkapan kasus ini," kata Krishna.


Dia pun memastikan bahwa kasus Akseyna masih terus diselidiki pihak kepolisian."Masyarakat harap bersabar, saya memastikan kasus Akseyna tetap jalan dan kami berusaha mengungkapnya," lanjut Krishna.


Kasus pembunuhan Akseyna merupakan misteri yang belum terpecahkan selama delapan bulan ini oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Polisi memiliki sedikit bukti, tetapi penemuan benda di dasar danau ini diklaim akan mengungkap teka-teki kasus ini. (ren)