Anggaran Dipotong Rp700 M, Kepala Dinas Batal Dipecat Ahok
Jumat, 27 November 2015 - 13:30 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama batal mendemosi atau mencopot Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Purba Hutapea dalam perombakan pejabat yang akan dilakukan pada hari ini.
Baca Juga :
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, setelah usulan anggaran dinas itu sering ia soroti baik secara internal dalam rapat pembahasan usulan anggaran maupun dalam berbagai pernyataannya kepada media, Purba akhirnya berhasil memangkas anggaran dinasnya hingga Rp700 miliar.
"Kepala dinasnya oke," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 27 November 2015.
Ahok mengatakan total ajuan anggaran dinas itu kini hanya berada di kisaran Rp300 miliar. Ahok mengatakan Purba bahkan menyatakan komitmennya untuk lebih mengefisienkan anggaran hingga Rp180 miliar, sebelum dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) diserahkan kepada DPRD DKI pada Senin 30 November, untuk kemudian disahkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2016.
"Kadisparbud sudah ngomong mau usahakan lagi potong anggaran," ujar Ahok.
Sebelumnya, salah satu usulan anggaran yang Ahok soroti di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Disparbud DKI adalah anggaran acara promosi pariwisata Jakarta. Meski berlangsung semalam, penyelenggaraan acara diusulkan memakan anggaran Rp10 miliar.
"Parbud (Dinas Pariwisata) lebih gila kan. Mau undang artis siapa satu acara Rp10 miliar semalam," ujar Ahok, Rabu, 25 November.
Bersama Kepala Dinas Sosial DKI Masrokhan, Ahok sempat menyatakan Kadisparbud adalah kepala dinas yang terancam dipecat dalam perombakan pejabat hari ini.
Meski demikian, sebelum perombakan dilakukan, Ahok membatalkan rencananya mendemosi kedua pejabat. Menurutnya, Purba dan Masrokhan adalah pejabat yang memiliki iktikad baik. Kekurangan mereka adalah kemampuan manajerial. Karena tidak dapat mengatur anak buahnya dengan baik, jajaran pejabat eselon III dan IV di kedua dinas berbuat curang dengan mengusulkan anggaran yang digelembungkan kemudian menjadi tanggung jawab kepala dinas.
"Memang kadang anak buah itu terlalu tricky," ujar Ahok.