Batal Pecat Pejabat 'Bandel', Ahok Beri Kesempatan Kedua

Ahok Tak Gentar dengan Wahana Hak Angket CSR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, batal mendemosi atau mencopot beberapa jajaran pejabat eselon II (kepala dinas) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Perombakan pejabat rencananya akan dilakukan hari ini.

Ahok, sapaan akrab Basuki, memberi kesempatan kepada para pejabat, yang sebelumnya sering ia soroti dalam berbagai pernyataannya kepada media, untuk memperbaiki kinerja mereka. Kesempatan ini setidaknya berlaku hingga tanggal perombakan pejabat selanjutnya, yakni 8 Januari 2016.

"Pejabat eselon II kita tes dulu. Beberapa pejabat dinas (yang akan diganti), pejabat eselon III dan IV dulu saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 27 November 2015.

Ahok mengatakan evaluasi kinerja terhadap pejabat kepala dinas ditunda. Hal ini karena dalam rapat pembahasan ulang anggaran yang ia lakukan selama satu minggu lebih, ditemukan pejabat yang terkadang berlaku tidak benar adalah pejabat dengan golongan eselon yang lebih rendah, seperti kepala bidang atau kepala suku dinas.

Kepala dinas, tak jarang memberi kewenangan kepada mereka untuk mengajukan anggaran yang diperlukan oleh satuan kerja yang mereka pimpin.

"Saat pembahasan, ada kepala dinas yang marahin anak buahnya (karena menyisipkan anggaran yang tidak masuk akal)," ujar Ahok.

Ahok mengatakan tak semua kepala dinas memiliki sikap tak terpuji, berlaku menyeleweng, dan terpikir untuk mengkorupsi anggaran. Terkadang, anak buah mereka adalah pihak yang berlaku buruk dan secara diam-diam menyisipkan anggaran yang telah digelembungkan ke dalam usulan anggaran yang menjadi tanggung jawab kepala dinas.

"Memang kadang anak buah itu terlalu tricky," ujar Ahok.

Ahok mengatakan hal itu berlaku kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya DKI, Purba Hutapea, dan Kepala Dinas Sosial DKI, Masrokhan. Sebelumnya, Ahok kerap mengancam untuk mendemosi kedua kepala dinas.

Kadisparbud disoroti antara lain karena temuan anggaran festival dan promosi pariwisata Jakarta yang mencapai Rp10 miliar dalam satu malam. Sementara Dinsos, disoroti terkait dugaan penggelembungan anggaran pengadaan kursi roda.

Ahok mengatakan baik Purba dan Masrokhan sebenarnya adalah pejabat yang memiliki iktikad baik. Anggaran dengan nilai tak masuk akal masih masuk ke usulan anggaran dinas mereka karena keduanya belum memiliki kemampuan manajemen yang baik.

"Orang baik terkadang enggak bisa ngatur anak buah," ujar Ahok.

Ahok mengatakan kemampuan manajerial adalah sesuatu yang bisa diperbaiki. Sementara pola pikir korup dan niat buruk menyelewengkan anggaran sulit untuk berubah.

Maka dari itulah, Ahok mengatakan, melalui perombakan pejabat hari ini, ia membantu para kepala dinas menjadikan SKPD-nya memiliki kinerja yang baik, dengan cara mendemosi pejabat mereka yang memiliki golongan eselon III dan IV, yang dicurigai menyusupkan anggaran siluman ke dalam rincian Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS).

"Kita bantu dia potong pejabat eselon III dan IV yang bandel," ujar Ahok.