Fasilitas Sanitasi di Jakarta Baru 87 Persen Baik

Sanitasi Buruk di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Masalah sanitasi dan air bersih menjadi salah satu problem di kota besar. Salah satunya adalah ibu kota Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat mengatakan banyak dan padatnya jumlah penduduk memang berkontribusi terhadap permasalahan sanitasi dan permukiman kumuh.


"Penduduk Jakarta malam harinya mencapai 10,1 juta. Siang bisa 13 juta jiwa. Setiap penduduk membutuhkan ruang dan air. Dan tentu saja mereka menghasilkan limbah," kata Djarot dalam acara Urban Sanitation Workshop, Rabu 25 November 2015.


Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Djarot, pemerintah daerah, kementrian dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta masyarakat harus bekerjasama demi mewujudkan target yang dibebani pemerintah pusat yaitu sanitasi dan air bersih Jakarta bagus 100 persen di tahun 2020.


"Sanitasi DKI masih cukup baik secara nasional, yaitu 87 persen. Kalau kekurangan 13 persen ini kita keroyok
rame-rame
untuk sanitasi itu sudah selesai akhir 2016. Kalau air bersih memang butuh perhatian lebih karena kompleks, kita tidak
muluk-muluk
bisa selesai di 2020," kata dia.


Sebelumnya, LSM Wahana Visi Indonesia melalui proyek CLEAN Jakarta (Community-Led total sAnitation for child-friendly eco-city in North Jakarta) mengimplementasikan kebijakan pemerintah mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada masyarakat di empat rukun warga di Jakarta Utara dan menghasilkan inovasi Biofilter dan Bank Sampah berbasis masyarakat guna terciptanya lingkungan yang sehat untuk anak dan keluarga.

Proyek CLEAN Jakarta yang telah berlangsung sejak April 2013 hingga September 2015 ini, kini telah memasuki tahap akhir. Hari ini, 25 November 2015, WVI secara resmi menyerahkan dokumen pembelajaran dari pelaksanaan program STBM Perkotaan tersebut kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (ren)