Djarot: Acara DKI Tak Boleh Lagi Pakai EO
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang banyak mencoret anggaran anak buahnya.
Salah satu yang dicoret, menurut Djarot, adalah anggaran penyelenggaraan event untuk biaya Event Organizer (EO) oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Ya bagus, itu akan kita pelototi betul karena ada beberapa SKPD yang mark up seperti tahun-tahun lalu, atau mengalokasikan anggaran untuk sasaran yang tidak jelas. Terus juga dalam penggunaan EO, saya baru tahu, untuk merayakan acara hari ultah Jakarta yang di Monas menggunakan EO biayanya Rp4,5 miliar. Kalau kita bikin sendiri enggak sampai segitu lah, Rp1 M aja cukup," ujar Djarot di Kedoya, Jakarta, Jumat malam, 20 November 2015.
Menurut Djarot, ke depan Pemda DKI tidak akan bergantung kepada jasa EO dalam menyelenggarakan event atau festival. "Sepanjang kita bisa kerjakan sendiri, kita lakukan. Sepanjang acara itu sudah dikerjakan pihak swasta kenapa kita ikut-ikut."
Sebelumnya, Ahok sapaan Basuki mengakui banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengajukan anggaran melebihi kebutuhan. Tak sedikit dari anggaran yang diajukan dicoret Ahok.
"Jadi memang persoalan di DKI itu enggak ada yang susah sebetulnya, yang susah itu ngadepin orang-orang pinter, tapi pura-pura sopan, tapi mark up juga," kata Ahok.
(mus)