Reformasi Birokrasi DKI Telan Banyak Korban
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Reformasi birokrasi yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah komando Gubernur Basuki Tjahaja Purnama Wagub Djarot Saiful Hidayat telah memakan banyak korban.
Djarot Saiful Hidayat mengatakan, jika dulu birokrasi terstigma malas dan korupsi, saat ini birokrat dituntut transparan dan rajin.
"Sebab itu karena revolusi perubahan mendasar, pasti ada korban. Korbannya siapa? Korbannya adalah mereka mereka yang tidak mau berubah," kata Djarot dalam Dialog Interaktif Etika Birokrasi Penyelenggaraan Pemerintah di Balaikota, Rabu 18 November 2015.
Namun, menurut Djarot, saat ini anak buahnya sudah terbiasa setelah dilakukannya revolusi mental di birokrasi Pemda DKI.
"Dengan perubahan mindset yang mendasar ini, tak usah perlu takut. Mereka bisa nyaman, saya sudah lihat sendiri," kata Djarot.
Selain itu, Drajot mengklaim sistem birokrasi saat ini sudah lebih baik dan transparan. "Sekarang sudah lebih transparan, terperinci, tidak kayak dulu. Ini yang saya bilang, bahwa revolusi mental sebenarnya sudah dimulai sejak 2012 dan kita lanjutkan terus karena apa yang kita lakukan di Jakarta ini punya pengaruh ke seluruh Indonesia," katanya.