Ahok Akui Sulit Bebaskan Kampung Pulo dari Banjir

Persiapan Pemasangan Turap Kali Ciliwung di Kampung Pulo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesulitan memberi  jaminan kawasan Kampung Pulo di Jakarta Timur akan terbebas dari banjir.

Pemerintah Provinsi DKI telah menertibkan ratusan hunian liar di wilayah yang terletak di Jatinegara itu pada bulan Agustus 2015. Akan tetapi, pembangunan sheet pile atau dinding turap penahan aliran air agar tidak melimpah ke pemukiman saat ini belum selesai sepenuhnya.

Hal itu disebabkan banyaknya sambungan kabel fiber optik bawah tanah yang tidak bisa sembarangan dipindahkan. Namun, kabel itu harus dipindahkan agar dinding turap bisa dibangun.

"Kalau saya potong pipa kabel fiber optik, ekonomi bisa berantakan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 17 November 2015.

Selain itu, Ahok mengatakan, penyebab lain kawasan Kampung Pulo masih tergenang sejak kuantitas aliran Sungai Ciliwung mulai meningkat awal pekan ini adalah karena banyaknya  tali air (saluran selokan) yang tersumbat sampah di kawasan Kampung Pulo yang saat ini sudah tidak diurus karena ketiadaan penghuni.

Maka dari itulah, Ahok mengatakan, ia telah memerintahkan pula aparat-aparat wilayah di kawasan Kampung Pulo dan sekitarnya untuk menurunkan petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) saat hujan deras mulai melanda.

"Kalau tali air kecil, orang buang sampah seenaknya di jalan, (saluran) pasti tersumbat," ujar Ahok.

Seperti diketahui, meski Pemerintah Provinsi DKI telah melakukan upaya penanganan musibah banjir di kawasan Kampung Pulo, kawasan yang telah menjadi langganan banjir setiap tahun itu masih terendam saat debit Sungai Ciliwung meninggi Senin dini hari, 16 November 2015.

Saat ini, banjir di titik tanggul dilaporkan telah surut, namun di tengah lokasi pemukiman, banjir masih menggenang setinggi betis orang dewasa.