Kisah Jambret Sempat Ditolong Sebelum Dipukuli Warga

Polsek Tebet Rilis Barbuk Senpi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Dua orang pria berinisial JA (22) dan AC (25) bertabrakan dengan sepeda motor lainnya di perempatan Jl Ahmad Yani menuju Jl Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin, 16 November 2015 pagi tadi.

Ternyata, kedua orang pria tersebut sedang berusaha melarikan diri, usai menjambret telepon genggam milik seorang pengendara motor di depan SPBU. Tapi saat berusaha kabur kendaraan yang mereka tunggangi bertabrakan dengan sepede motor lain, karena menerobos lampu merah.

Warga yang berada di lokasi sempat menolong keduanya karena telah mengalami kecelakaan. Namun saat korban berada di lokasi kecelakaan dan mengatakan keduanya jambret warga langsung kesal dan marah. Sayangnya, satu pelaku berhasil kabur sebelum dihakimi warga.

"Pelaku tertangkap setelah motor mereka tabrakan dengan motor lainnya di lampu merah. Warga yang menonton sempat menolong, tapi korban yang tiba-tiba datang di lokasi yang minta tolong sambil meneriaki jambret, sontak membuat warga dari yang menolong, jadi memukuli. Tapi satu pelaku berhasil kabur, si AC," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cempaka Putih, Komisaris Polisi (Kompol) Suyud di Mapolsek Cempaka Putih, Senin 16 November 2015.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, korban diketahui bernama Alfian Andi (23) warga Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang saat itu bersama istrinya hendak pulang ke rumah, usai berkunjung ke rumah kerabatnya di bilangan Senen, Jakarta Pusat.

Saat selesai mengisi bahan bakar di SPBU di Jl Cempaka Putih Raya, tiba-tiba saja telepon genggam yang sedang dimainkan istrinya lantas dirampas oleh JA dan AC, yang dikatakan Suyud merupakan jambret yang memang kerap beraksi di kawasan tersebut.

"Kedua pelaku itu merupakan jambret kelompok Johar Baru, yang selalu beraksi di kawasan tersebut. JA, ternyata sudah pernah ditahan sebelumnya karena kasus yang sama. Mereka ini selalu, gonta-ganti pasangan dan diduga motor yang mereka pakai adalah milik rental," kata Suyud menambahkan.

Kini, JA harus kembali menghabiskan hidupnya dibalik jeruji besi Polsek Cempaka Putih. Sementara rekannya AC masih dalam pengejaran, begitu juga jambret lainnya, yang memang kerap beraksi di lokasi tersebut.

"Emang modus pelaku kalau ketangkap selalu mengaku butuh uang buat istri bersalin agar petugas bisa iba," sambung Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) polsek Cempaka Putih, Inspektur Satu (Iptu) Bambang.