Adhyaksa Dault Sulit Saingi Popularitas Ahok

Adhyaksa Dault diusung jadi jadi calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Sumber :
  • M Nadlir/ Jakarta
VIVA.co.id - Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris mengatakan, bakal calon kepala daerah yang sudah mendeklarasikan diri Adhyaksa Dault akan agak sulit menyaingi Gubernur incumbent
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam perhelatan pemilihan gubernur DKI 2017.

"Kita dapatkan survei Adhyaksa, popularitas dan elektabilitasnya meningkat menempati posisi ke-4. Ini suatu yang mengejutkan karena kemunculan sebagai bakal calon belum lama. Walau melejit dengan cepat agak susah saingi Ahok untuk berhadapan head to head," ujar Syamsudin dalam diskusi Survei Opini Publik DKI Jakarta 2015 di Restoran Horapa, Jakarta, Rabu 11 November 2015.

Ia menjelaskan, penyebab Adhyaksa diprediksi sulit bersaing mengalahkan Ahok karena loyalisnya masih relatif kecil. Lalu loyalisnya lebih pada pemilih tradisional.

Adapun untuk pertimbangan prestasi, ia menilai Adhyaksa tidak memiliki prestasi yang menonjol, apalagi jika dibandingkan kemungkinan calon kepala daerah lainnya seperti Tri Rismaharini (Risma).

"Prestasi Risma lebih banyak. Jadi tokoh potensi bukan Adhyaksa tapi Risma," ujar Syamsudin.

Berdasarkan hasil survei Cyrus Network didapati elektabilitas calon kepala daerah masih dipimpin Ahok sebesar 40,7 persen, disusul Ridwan Kamil 15,9 persen, Risma 9,1 persen dan Adhyaksa sebesar 6,7 persen.

Adhyaksa menempati urutan tersebut mengalahkan Nachrowi Ramli, Abraham Lunggana, Djarot Saiful Hidayat, dan Sandiaga Uno.

Sebelumnya, Adhyaksa menyatakan diri akan maju mencalonkan diri dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Niatnya maju ini mendapatkan dukungan penuh dari Ikatan Atlet Nasional Indonesia.