Tak Terima Dirazia, Tukang Ojek di Kebayoran Lama Mengamuk

Tukang Ojek
Sumber :
  • Irwandi/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Suasana tegang sempat terjadi saat dilakukan penertiban kendaraan di depan stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Ketegangan terjadi antara puluhan petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan, ‎Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Selatan, dan TNI, dengan tukang ojek yang mangkal di depan Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin 9 November 2015.

Ketegangan dipicu karena  tukang ojek yang juga warga sekitar di Jalan Masjid Al Huda marah karena petugas akan menilang mereka.

Penertiban yang dipimpin oleh Camat Kebayoran Lama, Munjirin, dan Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Sudinhubtrans Jakarta Selatan, Slamet Dahlan, dilakukan dalam rangka melaksanakan instruksi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terkait lima tertib, karena di jalan yang hanya muat dua kendaraan roda empat itu kerap terjadi kemacetan.

Kemacetan terjadi karena sejumlah mikrolet dan metro mini yang kerap melanggar trayek dan mangkal sembarangan. Situasi diperparah dengan banyaknya tukang ojek yang memarkir motor sembarangan.

Slamet Dahlan langsung  menegur keras tukang ojek yang mangkal secara sembarangan itu. Ia juga meminta mereka untuk menunjukkan SIM dan STNK. Namun, pada saat aparat kepolisian ingin menilang, para tukang ojek yang kebanyakan warga setempat melakukan perlawanan.

"Kita ini warga sini pak, yang ingin mencari nafkah. Dari pada kita main judi atau jual narkoba di sini," teriak seorang pria yang berambut panjang.

Teriakan itu membuat situasi semakin panas. Saling dorong terjadi antara warga dengan para aparat. Selain itu, karena tidak terima tempat mencari makannya diusik, para tukang ojek itu memukul mobil angkutan umum D 01 yang melintasi jalan tersebut.

"Ini gara-gara angkutan umum yang sering mangkal jadi kita yang kena nih," kata para tukang ojek sambil memukuli mobil angkutan umum yang melintas di kawasan tersebut.

Untungnya, mediasi yang dilakukan oleh aparat Pemprov DKI bisa meredam situasi itu. Perwakilan warga bersedia berdiskusi dengan Camat Kebayoran Lama, Munjirin, dan Slamet Dahlan. Sehingga, untuk sementara, memang tidak dilakukan penindakan terhadap para tukang ojek.

Berdasarkan pantauan, pihak kepolisian lengkap dengan senjata laras panjang tampak terlihat menjaga situasi yang memanas itu. Anggota Garnisun bersama TNI AL dan TNI AD tampak meredam emosi para warga.

Munjirin mengatakan insiden keributan itu dikarenakan salah paham di antara aparat dengan tukang ojek yang merupakan warga sekitar. Dia mengaku akan merapatkan hal ini terkait lahan untuk menunggu para tukang ojek dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"‎Tadi salah pengertian warga sini dengan pihak Sudinhubtrans dan kepolisian. Sudah diselesaikan. Nanti kita coba musyawarah dengan RT dan RW untuk minta spase pihak KAI. Agar lebih tertata dengan baik," kata Munjirin.