Bom Mall Alam Sutera Bisa Dibawa dalam Pesawat
Kamis, 29 Oktober 2015 - 13:52 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id - Bom yang digunakan LO dalam peledakan di Mall Alam Sutera, Kota Tangerang, Banten tidak bisa terdeteksi X-ray.
"Bom memang dirakit secara sederhana, tetapi tidak akan terdeteksi X-ray," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, Kamis 29 Oktober 2015.
Menurut Kapolda, bom buatan LO bisa dibawa ke mana saja, termasuk dibawa dalam sebuah penerbangan. "Tidak akan terdeteksi di bandara, karena itulah di pesawat ada peraturan dilarang membawa cairan," ujar Tito.
Bom yang dibuat LO berjumlah lima bom, semua dibuat dari bahan jenis TNT yang dirakit dengan perlatan sederhana yang ada dalam rumah tangga, seperti cairan thinner untuk cat.
Tito mengatakan, meski terbuat dari bahan sederhana, bom karya LO berdaya ledak tinggi dan sangat berbahaya.
Tito menjelaskan, bom jenis ini baru pertama kali ditemukan di Indonesia dan baru dua kali ditemukan di kasus peledakan bom di dunia.
"Di dunia dua kali kasus peledakan dengan bom berbahan jenis sama yakni, bom sepatu dengan pelaku warga Inggris dan kasus peledakan bom di London 7 juli 2005," ujar Tito. (asp)
Baca Juga :
"Bom memang dirakit secara sederhana, tetapi tidak akan terdeteksi X-ray," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, Kamis 29 Oktober 2015.
Menurut Kapolda, bom buatan LO bisa dibawa ke mana saja, termasuk dibawa dalam sebuah penerbangan. "Tidak akan terdeteksi di bandara, karena itulah di pesawat ada peraturan dilarang membawa cairan," ujar Tito.
Bom yang dibuat LO berjumlah lima bom, semua dibuat dari bahan jenis TNT yang dirakit dengan perlatan sederhana yang ada dalam rumah tangga, seperti cairan thinner untuk cat.
Tito mengatakan, meski terbuat dari bahan sederhana, bom karya LO berdaya ledak tinggi dan sangat berbahaya.
Tito menjelaskan, bom jenis ini baru pertama kali ditemukan di Indonesia dan baru dua kali ditemukan di kasus peledakan bom di dunia.
"Di dunia dua kali kasus peledakan dengan bom berbahan jenis sama yakni, bom sepatu dengan pelaku warga Inggris dan kasus peledakan bom di London 7 juli 2005," ujar Tito. (asp)