Bawa Narkoba, Dua Perwira TNI Ditembak Petugas BNN
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan empat orang terkait kasus narkoba pada Minggu malam, 25 Oktober 2015. Dua di antaranya adalah oknum TNI Angkatan Darat berinisial WW dan SI.
Informasi yang dihimpun VIVA.co.id, penangkapan dua oknum TNI AD itu berawal saat petugas mengamankan AR dan istrinya SW di Jalan Bungur, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. AR disebut-sebut merupakan target operasi BNN karena diduga menjadi kurir narkoba.
Setelah dilakukan pengembangan, BNN mengatongi nama WW, oknum TNI AD berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) yang diduga terlibat dalam kasus ini. WW ditangkap aparat BNN di Lampu Merah Ceger, Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
[Baca juga: ]
Saat itu diamankan barang bukti satu senpi FN 45, satu pucuk softgun dan satu pisau sangkur berikut 1.000 butir pil diduga ekstasi. Dari penangkapan WW aparat BNN mengetahui narkoba itu hendak diserahkan kepada SI oknum Koramil Cileungsi berpangkat Sersan Mayor (Serma).
BNN kemudian memancing SI, Saat SI datang menemui WW di pom bensin Jalan Baru Kampung Rambutan, dan WW menyerahkan narkoba itu, kemudian diadakan penangkapan terhadap SI.
Oknum TNI yang ditangkap diduga sebagai penghubung antar bandar narkoba dan warga sipil berinisial AR tadi.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi membenarkan adanya kejadian ini. "Iya betul, sekarang penyidik BNN dan penyidik Denpom TNI sedang melakukan pemeriksaan bersama," kata Slamet Senin, 26 Oktober 2015
Balas tembak
Saat petugas menyergap, SI melawan dengan menembakkan pistol jenis FN ke arah anggota yang bertugas.
Karena berusaha melawan dengan tembakan, SI yang merupakan anggota Koramil Cileungsi itu terpaksa dilumpuhkan dengan beberapa kali tembakan.
[Baca juga: ]
Tembakan tersebut kemudian mengenai lutut kiri, pinggul kiri dan siku kiri SI. SI ditembak saat dipancing setelah petugas mengamankan WW, yang juga oknum TNI AD berpangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Slamet Pribadi mengatakan, SI dibawa ke RS Polri untuk mendapat pertolongan. Untungnya, SI dapat masih bisa diselamatkan meski terkena beberapa luka tembak.
"Sempat terjadi saling tembak, yang ditembak S, kondisi masih hidup," kata Slamet.
Dari tangan kedua oknum ini diamankan dua pucuk senjata jenis FN, sepucuk softgun, lima buah hp, dan 1.000 butir pil ekstasi. Keduanya dikabarkan telah diserahkan ke Denpom Jaya. Kini BNN bersama Denpom Jaya tengah menangani kasus itu bersama. (ase)
[Baca juga: ]