Gadis Kecil Korban Pertama yang Tidak Dibunuh Agus
Jumat, 16 Oktober 2015 - 07:31 WIB
Sumber :
- Anwar Sadat
VIVA.co.id
- Keluarga Putri NF, bocah sembilan tahun yang tewas dibunuh di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat berharap, polisi menjerat Agus dengan dengan hukuman yang setimpal.
"Kami berharap yang terbaik, nyawa dibayar nyawa. Dia (Agus) harus mati," kata Nur Aisyah, kakak dari ibu kandung Putri saat ditemui VIVA.co.id di kediamannya baru-baru ini.
Nur mengatakan, apa yang dilakukan Agus terhadap siswi kelas II SD Negeri 05 pagi Kalideres itu sungguh tak manusiawi.
"Saya kaget waktu pertama kalilihat foto Putri yang
ditunjukin
polisi di Polsek, tega banget itu si Agus," ujarnya.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya beum dapat menggelar rekonstruksi kasu pembunuhan Putri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya baru akan menggelar rekonstruksi, jika semua berkas pemeriksaan Agus telah rampung,
"Secepatnya (kita gelar rekonstruksi), Saat ini BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sedang dilengkapi," ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, saat ini penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap Agus untuk menguatkan bukti-bukti.
"Semua bukti akan dikuatkan dan setelah itu kita akan lakukan rekonstruksi, nanti teman semua akan diajak rekonstruksi, doakan saja Insya Allah dalam minggu ini selesai," Iqbal.
Selanjutnya... Nyaris jadi korban pertama Agus...
Nyaris jadi korban pertama Agus
Baca Juga :
Polisi menduga Putri merupakan korban pembunuhan pertama yang dilakukan Agus meskipun Putri adalah anak kecil kedua yang telah dicabuli Agus di bedengnya.
"Kalau yang dibunuh, kami yakin sampai saat ini, selain PNF, kemungkinan tidak ada," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti dalam perbincangandi program Indonesia Lawyers Club edisi 13 Oktober 2015 di tvOne.
Menurut Krishna dalam penyelidikan pembunuhan sadis itu, polisi juga menguak pencabulan yang dilakukan Agus pada anak berinisial T.
Krishna mengatakan, T diduga dicabuli pada bulan Juni di tempat yang sama. Namun, Agus tidak menghabisi nyawa T seperti yang dilakukannya kepada Putri. T pun luput dari maut.
"Kalau T malam itu tidak mau dicabuli, mungkin kejadian bisa sama seperti PNF," ujar Krishna.
Krishna menuturkan, dalam kasus T, Agus mengaku juga sempat menyekap gadis kecil itu sejak pukul 10 malam hingga 6 pagi di dalam bedeng yang dihuninya.
"Kebetulan ada empat anak yang tidur di situ. Bisa jadi T jadi korban pertama," kata Krishna.
Krishna menilai, Agus bukan seorang pria pemberani meskipun memiliki postur tubuh yang besar. "Karakter Agus pengecut. Dia hanya berani pada yang tidak melakukan perlawanan," kata Krishna.