Sodetan Ciliwung Tunggu Pembebasan Lahan Bidara Cina

Proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT)
Sumber :
  • Anwar Sadat
VIVA.co.id - Proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) kini telah selesai pada bagian outlet dari Kebon Nanas hingga ke arriving shaft
(titik pertemuan) Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur. Dari total panjang 1,27 kilometer, pembangunan sodetan kini mencapai 600 meter yang terbagi menjadi dua line

Untuk line pertama telah sampai di arriving shaft pada Juni lalu, sedangkan line kedua telah selesai pada hari ini. Kedua line yang sudah terpasang akan mengalirkan 60 meter kubik air per detik dari Kali Ciliwung. Air tersebut kemudian dialirkan ke Kali Cipinang dan diteruskan ke KBT.

Penyelesaian pengerjaan outlet ini dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Sujono, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Mujiadi, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Teuku Iskandar.

Basuki Hadi Muljono mengatakan, pengerjaan sodetan ini akan segera dilanjutkan untuk pembangunan inlet di Bidara Cina, Jatinegara. Nantinya di lokasi tersebut juga akan dilakukan pengeboran dua saluran seperti yang dilakukan di bagian outlet sepanjang 600 meter.

"Sekarang tinggal menunggu pembebasan lahan di Bidara Cina yang diperkirakan bisa rampung Oktober ini," kata Basuki saat meninjau pengerjaan sodetan, Senin 12 Oktober 2015.

Pihaknya berencana bisa selesai mengerjakan terowongan sodetan ini delapan bulan ke depan. Menurut Basuki, jika pengeboran di inlet dapat dilaksanakan pada awal 2016, maka pada akhir 2016 sodetan bisa digunakan untuk antisipasi banjir.

Terkait pembebasan lahan warga di Bidara Cina, Kepala BBWSCC Teuku Iskandar menargetkan akhir tahun ini pembebasan lahan di Bidara Cina bisa selesai semua dan dilanjutkan pembangunan inlet.

Menurut dia, luas area di Bidara Cina yang terdampak pembangunan sodetan ini sekitar 1,1 hektare dengan 299 peta bidang. Namun, menurutnya, jumlah itu tidak pasti karena belum seluruhnya bisa diinventarisasi. Data yang sudah dikeluarkan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah sebanyak 96 peta bidang yang terbagi 48 peta bidang di RW 05 dan 48 peta bidang di RW 14.

"Untuk di RW 04 kami belum dapat izin untuk inventarisasi. Kami akan lakukan sosialisasi lagi, paling tidak minggu ini sudah ada titik temu dengan warga," katanya.

Hingga saat ini sebagian warga yang menempati lahan seluas 3.000 meter persegi telah direlokasi ke rusun Cipinang Besar Selatan. Sementara di area yang sudah dikosongkan warga akan dilaksanakan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung terlebih dulu.