Ini yang Bikin Jalanan Jakarta Utara Jadi 'Jalur Neraka'
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Ratusan kontainer setiap harinya melintas di jalanan Jakarta Utara. Ditambah ketinggian permukaan tanah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tinggi permukaan laut, membuat jalan itu mudah rusak.
Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Jembatan dan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara, Arif Faizal Ritonga, mengatakan, lambat dan rumitnya proses lelang dalam Sistem Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa menjadi kendala bagi pihaknya untuk memperbaiki jalan berlubang.
Menurutnya, hingga Oktober 2015 ini, dia masih akan mengerjakan 58 paket peninggian jalan dengan sistem betonisasi.
"Dari 58 paket tersebut, ada sekitar 150 ruas jalan yang akan kita segera selesaikan dalam kurun waktu tiga bulan hingga akhir Desember tahun ini," kata Arif.
Sebagian dari 58 paket tersebut, kata Arif, saat ini masih dalam tahap proses verifikasi di ULP, sehingga masih harus menunggu prosesnya selesai.
Beberapa lokasi jalan yang sudah mulai dikerjakan yakni sepanjang 400 meter Jalan Lodan Raya, dan lubang yang ada di Jembatan PLTU di dekat pintu Carnaval Ancol.
Selain itu jalan rusak yang kerap terendam seperti di Jalan Lodan PLTU Ketel sepanjang 300 meter juga akan kembali ditinggikkan, dengan cara dibetonisasi pada tahun 2016 karena selama ini selalu terendam di sisi Utaranya.
"Dan sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jalan Cakung Cilincing, Jalan Cilincing Raya, sepanjang pengerjaan proyek jalan tol Akses Tol Priok (ATP) juga masih dikerjakan oleh pihak kontraktor," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk perbaikan lubang jalan yang memiliki tingkat kerusakan kecil, akan diperbaiki menggunalkan aspal hot mix.
"Sampai saat ini, kita sudah memperbaiki 80 ribu meter persegi jalan yang berlubang dengan aspal hot mix, pengerjaan ini kita lakukan usai banjir sejak pertengahan tahun lalu," kata Arif. (ren)