Perilaku Aneh Putri Sebelum Dibunuh dalam Kardus
Rabu, 7 Oktober 2015 - 06:29 WIB
Sumber :
- Anwar Sadat
VIVA.co.id - Putri kini telah tiada di tangan pembunuh sadis yang membunuh dan membuang jasadnya dalam sebuah kardus bekas di tepi Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat.
Tangis dan duka masih terus mengiringi duka keluarga Putri, rumah orang tua gadis cilik berusia 9 tahun itu, tak henti-hentinya didatangi masyarakat yang bersimpati atas nasib yang dialami Putri.
Banyak orang merasa sangat kehilangan atas kepergian siswi kelas II SD Negeri 05 Pagi Kalideres itu. Karena, banyak kisah hidup Putri yang mungkin sulit dilupakan bagi mereka yang mengenal dan berinteraksi dengan bocah periang itu.
Selanjutnya... Putri ajak adik main...
Baca Juga :
Tangis dan duka masih terus mengiringi duka keluarga Putri, rumah orang tua gadis cilik berusia 9 tahun itu, tak henti-hentinya didatangi masyarakat yang bersimpati atas nasib yang dialami Putri.
Banyak orang merasa sangat kehilangan atas kepergian siswi kelas II SD Negeri 05 Pagi Kalideres itu. Karena, banyak kisah hidup Putri yang mungkin sulit dilupakan bagi mereka yang mengenal dan berinteraksi dengan bocah periang itu.
Ayah kandung Putri, Asep Saepulloh menuturkan, ia dan siapapun yang mengenal Putri, tak menyangka Putri akan pergi dengan cara seperti itu. "Tak ada firasat apapun yang saya terima, sebelumnya semua baik-baik saja," ujar Asep.
Asep menceritakan, memang sebelum hilang dan akhirnya ditemukan tak bernyawa, banyak tetangga rumah Asep yang mengaku cukup aneh dengan prilaku Putri beberapa hari sebelum tewas.
Selanjutnya... Putri ajak adik main...
Putri Ajak Adik Main
Asep mengatakan, salah satu tetangga rumahnya menceritakan, sebelum meninggal, Putri melakukan perbuatan yang jarang sekali diperbuatnya.
"Eneng kalau main sepeda nggak pernah ngajak adiknya. Tapi terakhir main kemarin dia aja adiknya, tumben," ujar Asep.
Tetangga itu, kata Asep sempat bertanya pada Putri. "Ama tetangga sebelah ditanya 'tumben neng biasanya sendiri?"
Asep menceritakan, saat itu, Putri hanya menjawab pertanyaan itu dengan sangat ringan. "Iyalah kapan lagi ngajak adik," kata Asep menirukan jawaban yang pernah diucapkan Putri.
Asep menuturkan, memang semasa hidupnya Putri dikenal sebagai anak yang berani. Sejak kedua orangtuanya berpisah, Putri tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mandiri.
"Dia kalau main sendiri, makanya terakhir dia ngajak adiknya main, tetangga pada heran,"kata Asep.
Kini Putri telah pergi, keluarga hanya dapat memanjatkan doa agar Putri mendapatkan tempat yang indah dan damai di alam sana.
Keluarga juga berharap, polisi bisa secepatnya mengungkap misteri kematian Putri dan menangkap semua pelaku pembunuhan sadis itu.
Danar Dono - Jakarta