Pengamat: Taman di Jakarta Terancam Jadi Apartemen dan Mal

Ahok Resmikan Patung Gus Dur Kecil di Taman Amir Hamzah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, menyebutkan, hampir separuh taman di DKl Jakarta terancam "mati". Hal tersebut karena tidak ada aktivitas yang menghidupkan taman-taman tersebut


"Bisa dikatakan 50 persen (taman di Jakarta) dalam keadaan tidak baik karena biaya pemeliharaan dan masyarakat belum peduli. Jika dibiarkan, 50 persen itu akan hilang dengan sendirinya," kata Yoga usai menghadiri gerakan #AyoKeTaman di Taman Ayodya, Jakarta Selatan, Minggu 4 Oktober 2015.


Menurut Yoga, Jakarta pada dasarnya sudah memiliki konsep yang matang mengenai taman. Namun, dia menilai belum ada pendorong bagi warga untuk beraktivitas di taman.


Menurut dia, ada lebih banyak taman di Jakarta dibanding kota-kota lain di lndonesia, yakni sekitar 1.173 taman. Yoga menilai, taman di Jakarta tidak kalah saing dengan taman di kota-kota lain di lndonesia, bahkan di negara lain. Namun, taman di Jakarta masih kalah pamor.


"Karena, taman di Jakarta belum jadi kebutuhan, kita belum punya kebutuhan bertaman," kata dia.


Yoga menyebut, dengan adanya gerakan #AyoKeTaman, diharapkan taman-taman di Jakarta bisa lebih hidup. Bahkan, bisa mencegah taman menjadi "mati" dan kemudian disalahgunakan fungsinya menjadi apartemen dan lainnya.


"Kalau tidak ada kepedulian, jangan salahkan jika nanti ada izin pembangunan mal," ujar dia.

Bahkan, lebih jauh, jika kesadaran akan kebutuhan taman tumbuh, secara tidak langsung juga akan menumbuhkan kesadaran akan isu lingkungan di Jakarta.


"Intinya, isu tentang banjir, kemacetan, buruknya lingkungan. Dengan ada kesadaran bertaman, maka kesadaran akan lingkungan akan tumbuh," katanya.