Tergiur Sembako Murah, Warga Tertipu Ratusan Juta
Senin, 28 September 2015 - 22:34 WIB
Sumber :
- Anwar Sadat / VIVA.co.id
VIVA.co.id - Aksi penipuan bermodus paket sembilan bahan pokok atau sembako murah kembali terjadi.
Ratusan warga di RW 2, Kelurahan Batuampar, Jakarta Timur, mengalami penipuan hingga ratusan juta rupiah oleh seorang warga yang bernama BRW alias J alias MY (46), salah satu warga yang baru mengontrak sekitar dua tahun di kawasan itu.
Baca Juga :
Fitri (36), warga RT 17 RW 02, sekaligus pegawai yang bekerja untuk pelaku mengatakan, kejadian dimulai saat BRW merekrut dirinya dan lima orang tetangga setempat untuk membuat suatu usaha penjualan sembako. BRW mensyaratkan enam warga itu merekrut masing-masing sepuluh anggota sebagai pembeli sembako.
Tanpa curiga, enam warga tersebut berhasil mendapatkan total 60 orang anggota. BRW menawarkan penjualan sembako dengan harga miring dari pasaran, yakni hanya Rp50.000 untuk sejumlah barang kebutuhan pokok. Tiap paket sembako berisi beragam kebutuhan pokok, mulai dari minyak goreng, sarden, gula, kopi, mie dan lainnya.
"Jadi tiap anggota yang mau beli cuma bayar Rp50.000 untuk sembako itu. Kalau di luar (pasaran) nilai sembakonya bisa Rp140.000," kata Fitri, kepada wartawan, di Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin, 28 September 2015.
Tak hanya itu, pelaku juga menjual sekarung beras 'Rojo Lele' seberat 20 kilogram yang dijual di pasaran dengan harga Rp200 ribu, tetapi jika beli di pelaku itu hanya Rp100 ribu. Namun, Fitri mengaku warga tidak diperkenankan membeli sepaket sembako.
"Tidak dijual satu paket, dia jual minimal 50 paket, jadi kami ngumpulin dulu," kata Fitri menjelaskan.
Kabar penjualan paket sembako murah tersebut dengan cepat menyebar ke ibu-ibu di sekitar RW 2. Fitri mengatakan banyak warga RW 02 yang tegiur untuk membeli.
"Ya namanya orang kampung, ada kayak gitu, langsung cepat nyebarnya, hampir satu RW," kata Fitri.
Setelah menunggu berhari-hari, rumah kontrakan pelaku sepi. Rumah yang beralamat di kelurahan Batu Ampar No. 81 RT 17 RW 2 tersebut kosong. Pelaku beserta istri dan anaknya, hilang tanpa memberi kabar ke warga sekitar.
"Ini rumahnya sudah kosong dari Jumat kemarin, sampai sekarang tidak ada kabar," kata Fitri.
Karena kesal, warga di lingkungan sekitar yang merasa tertipu oleh ulah BRW, kemudian mendobrak pintu kontrakan pelaku. Warga juga menyita barang-barang yang di tinggal pelaku di rumah kontrakannya. (ase)