Ahok Targetkan Infrastruktur Transportasi Rampung 2018
Minggu, 27 September 2015 - 10:43 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menargetkan proyek infrastruktur transportasi Jakarta rampung tahun 2018. Proyek tersebut dianggap mampu mengatasi kemacetan lalu lintas ibu kota.
"Kalau proyek-proyek ini tidak segera diselesaikan, maka kami akan terlambat mengatasi kemacetan yang lebih parah beberapa tahun mendatang," ujar Ahok dalam sambutannya di acara Jalan Sehat bertajuk Melawan Pikun di Monas, Jakarta, Minggu, 27 September 2015.
Ahok menyebutkan sejumlah proyek yang tengah digenjot pengerjaannya adalah pengeboran terowongan mass rapid transportation (MRT), pembangunan jalan layang bus transjakarta rute Ciledug-Tendean, pembangunan enam ruas tol dalam kota dan pembangunan jalur kereta ringan.
Sumber dana pembangunan proyek itu pun beragam. Pembangunan MRT misalnya, proyek senilai Rp13,5 triliun itu bersumber dari pinjaman Jepang. Sementara pembangunan enam ruas tol dalam kota menelan biaya Rp42 triliun melalui PT Jakarta Tollroad Development selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Adapun anggaran yang digunakan dalam pembangunan jalur kereta ringan mencapai Rp3 triliun dan untuk pengerjaan jalur layang transjakarta rute Ciledug-Tendean memakan biaya Rp2,5 triliun.
"Rencananya sampai 2018 akan kita bangun," kata Ahok.
Baca Juga :
"Kalau proyek-proyek ini tidak segera diselesaikan, maka kami akan terlambat mengatasi kemacetan yang lebih parah beberapa tahun mendatang," ujar Ahok dalam sambutannya di acara Jalan Sehat bertajuk Melawan Pikun di Monas, Jakarta, Minggu, 27 September 2015.
Ahok menyebutkan sejumlah proyek yang tengah digenjot pengerjaannya adalah pengeboran terowongan mass rapid transportation (MRT), pembangunan jalan layang bus transjakarta rute Ciledug-Tendean, pembangunan enam ruas tol dalam kota dan pembangunan jalur kereta ringan.
Sumber dana pembangunan proyek itu pun beragam. Pembangunan MRT misalnya, proyek senilai Rp13,5 triliun itu bersumber dari pinjaman Jepang. Sementara pembangunan enam ruas tol dalam kota menelan biaya Rp42 triliun melalui PT Jakarta Tollroad Development selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Adapun anggaran yang digunakan dalam pembangunan jalur kereta ringan mencapai Rp3 triliun dan untuk pengerjaan jalur layang transjakarta rute Ciledug-Tendean memakan biaya Rp2,5 triliun.
"Rencananya sampai 2018 akan kita bangun," kata Ahok.