Modus Baru, Penipu Pakai Seragam Karyawan TV
Jumat, 25 September 2015 - 18:45 WIB
Sumber :
- Facebook Tyas Alfia
VIVA.co.id - Nasib nahas menimpa pengusaha muda Tyas Alifa. Dia tertipu oleh dua orang yang mengaku sebagai karyawan salah satu televisi swasta Nasional. Akibat penipuan tersebut, Tyas mengalami kerugian yang cukup besar.
Kejadian bermula pada tanggal 17 Agustus 2015 lalu. Saat itu, Tyas bersama karyawan di tokonya yang berada di Cibinong Mal kedatangan dua orang yang berama Bintang (pria) dan Venty (wanita).
Mereka mengaku kru dari salah satu program di televisi tersebut yang tengah mencari narasumber acara talkshow yang berjudul "Live with Indy B".
"Karena saya adalah pengusaha, saya ditawarkan untuk ikut acara tersebut dengan tema pengusaha muda. Namun pada hari itu, mereka hanya meminta contact
Baca Juga :
Kejadian bermula pada tanggal 17 Agustus 2015 lalu. Saat itu, Tyas bersama karyawan di tokonya yang berada di Cibinong Mal kedatangan dua orang yang berama Bintang (pria) dan Venty (wanita).
Mereka mengaku kru dari salah satu program di televisi tersebut yang tengah mencari narasumber acara talkshow yang berjudul "Live with Indy B".
"Karena saya adalah pengusaha, saya ditawarkan untuk ikut acara tersebut dengan tema pengusaha muda. Namun pada hari itu, mereka hanya meminta contact
saya saja," ujar Tyas di dalam akun Facebooknya seperti dikutip
VIVA.co.id
, Jumat, 25 September 2015.
Tyas menjelaskan, setelah adanya komunikaksi, Bintang dan Venty kembali datang ke toko nya sekitar tanggal 22 Agustus 2015. Dia mengajak dua pelaku itu ke toko yang berada di Bellanova Sentul dengan menggunakan mobil pribadi korban.
"Tidak sedikitpun ada rasa curiga dan tidak ada rasa bertanya-tanya kepada mereka, mengapa perjalanan dari Cibinong Mal menuju Bellanova tidak menggunakan mobil operasional kantor, melainkan menggunakan mobil pribadi saya. Mungkin karena mereka menggunakan atribut lengkap kantor televisi tersebut, mulai dari pakaian rapih resmi, celana hitam, dan ID card," kata dia.
Selanjutnya, kata Tyas, usai dari Sentul, mereka hanya berkomunikasi via Blackberry messenger (BBM), dan hanya menanyakan kondisi mobil korban. Kemudian sehari kemudian keduanya datang kembali untuk mengajak Tyas ke kantor dengan maksud untuk keperluan
shooting
.
"Karena mobil saya
overheat
, akhirnya saya meminta kedua pelaku untuk naik taksi ke kantor mereka di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan," ujar dia.
Setelah sampai dekat kantor, Tyas dan karyawannya diminta untuk turun di salah satu minimarket dan diminta untuk turun dan meninggalkan semua barang-barang korban.
Sementara kedua pelaku tetap di taksi dengan iming-iming akan kembali untuk memanggil korban. Setelah 3 jam lamanya menunggu, karyawan korban akhirnya sadar jika mereka telah dihipnotis.
Penasaran dengan hal tersebut, dia meminta sang karyawan untuk masuk ke dalam studio kantor itu di mana tengah berlangsung program acara yang dijanjikan pelaku.
"Akhirnya setelah masuk dan menanyakan kepada kru yang tengah bertugas, mereka tidak mengenal nama kedua pelaku ada acara tersebut. Saya langsung sadar dan tertipu," kata Tyas.
Barang-barang yang diambil pelaku di antaranya, 3 HP, 1 laptop, berkas2 usaha, 3 contoh Mozaik kaca, uang dan tas.
Setelah seminggu penyidikan oleh ayahnya, kata Tyas, akhirnya diketahui nama asli pelaku yakni Teddy Kurniawan Whid dan Tri Woro Wahyuni. Diketahui pula alamat pelaku di kawasan Depok.
Tyas kemudian mendatangi dan meminta semua barangnya kembali. "Namun mereka minta diselesaikan secara kekeluargaan. Kami membuat surat perjanjian pengembalian barang dalam waktu 5 hari. Mereka memberikan jaminan 2 Iphone dan 1 motor bodong. Namun, kini mereka kembali kabur dari kontrakannya," kata Tyas.
Tanggapan polisi
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Mampang, Inspektur Satu Agus Herwahyudi Adi mengatakan, masih memproses kasus tersebut.
"Yang pasti korban sudah membuat laporannya. Dalam waktu dekat akan kami minta keterangannya," kata Agus saat dihubungi
VIVA.co.id.
Dia menambahkan, pelaku hingga saat ini belum berhasil ditangkap. Dia juga memastikan jika kedua pelaku bukan karyawan salah satu televisi swasta tersebut.
"Informasinya bukan karyawan TV itu," ujar dia.