Ahok: Kalau Sakit, Jangan Minum Obat Cap Macan
Kamis, 17 September 2015 - 21:33 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, meminta warga penghuni rumah susun di Jakarta tidak bertindak seolah-olah mereka adalah dokter. Misalnya, mengobati sendiri penyakit yang mereka derita tanpa diagnosa.
Baca Juga :
"Bisa jadi bapak-ibu kena darah tinggi, tapi cuma merasa pusing kemudian pergi ke warung beli obat cap singa atau cap apalah," ujar Ahok memberi sambutan saat menerima penyerahan bantuan alat kesehatan dari PT Merck di Rumah Susun Sederhana Sewa Pesakih, Cengkareng, Jakarta Utara, Kamis, 17 September 2015.
Ahok mengatakan pengobatan tanpa didasari diagnosa medis dapat memberikan dampak berbahaya bagi penderitanya. Dalam kasus penyakit darah tinggi yang diceritakannya, Ahok mengatakan bukan tak mungkin warga malah terkena penyakit stroke saat tak mendapatkan tindakan pengobatan semestinya.
Saat mengalami gejala sakit, warga penghuni rusun harus berobat ke fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI di setiap kompleks rumah susun di Jakarta.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan, Ahok mengatakan warga juga harus rutin berolah raga dan sebisa mungkin mengurangi konsumsi makanan dengan kadar karbohidrat tinggi seperti nasi, roti dan kentang. Dia mengingatkan, makanan-makanan berkadar karbohidrat tinggi adalah penyebab utama penyakit diabetes.
"Jadi ini bukan karena harga beras lagi mahal, ya. Tapi, kalau bisa, kita harus kurangi makan nasi," ujar Ahok.
Ahok mencontohkan seorang bekas Wakil Gubernur DKI yang bisa berusia 85 tahun meski sejak umur 40-an telah didiagnosa terkena penyakit diabetes. Bekas Wakil Gubernur itu bisa berumur panjang karena setelah didiagnosa menderita diabetes jadi rajin memeriksakan diri ke dokter dan selalu mengikuti petunjuk dokter.
Ahok juga menceritakan kakek dan neneknya yang kini masih hidup, berusia 93 tahun, karena terbiasa berolah raga, rajin memeriksakan diri ke dokter, dan memelihara pola makan.
"Kakek-nenek saya sudah 93 tahun, enggak budek, karena pola makannya enggak berlebih," ujarnya. (one)