Awas, Ini Ciri Ayam Potong Berpengawet Mayat
Selasa, 15 September 2015 - 09:38 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id /Bayu Nugraha
VIVA.co.id -
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Provinsi Banten mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli ayam potong di wilayah Tangerang setelah terbongkarnya kasus penggunaan pengawat mayat dalam pemotongan ayam.
Kepala BPOM Provinsi Banten Mohamad Kashuri mengatakan, mengkonsumsi ayam yang sudah dicampur dengan pengawat mayat jenis formalin dapat membahayakan tubuh.
"Bahaya mengkonsumsi ayam berformalin itu dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan kanker dan ginjal," ujar Mohamad, Selasa 15 September 2015.
Mohamad Kashuri menyarankan agar masyarakat lebih jeli dan mengetahui ciri-ciri yang ayam potong berpengawet.
"Memang kalau secara jelas apalagi di pasar sulit membedakan, tapi bisa dilihat salah satunya bau ayam berformalin agak beda, kalau tidak dihinggapi lalat kemungkinan malah dicampur formalin dan warna ayam berformalin lebih putih,"kata Mohamad.
Mohamad menambahkan, dengan adanya temuan itu, BPOM Banten berjanji akan terus melakukan razia secara berkala.
"Pasti akan dilakukan razia lagi, sudah ada agenda dan tinggal pelaksanaannya," kata Mohamad.
Untuk pengembangan selanjutnya, nantinya BPOM juga akan menyelidiki dari mana tersangka mendapatkan formalin cair tersebut. "Kita akan kembangkan dari mana formalin itu berasal," kata Mohamad.
Selanjutnya... Alasan ayam diberi pengawet mayat...
Alasan Diberi Pengawet
Sub Direktorat Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar praktik peredaran ayam berpengawet mayat.
Praktik melanggar hukum itu dibongkar petugas setelah menemukan 1,5 ton ayam potong yang positif mengandung bahan pengawet jenis formalin.
Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, praktik ayam berpengawet itu ditemukan dari tujuh tempat pemotongan ayam di Tangerang, Banten.
Tak hanya barang bukti daging ayam yang telah dicampur pengawet, polisi juga mengamankan lima jeriken formalin cair.
"Para pelaku melakukan hal tersebut dengan tujuan lebih tahan lama atau tidak mudah busuk, karena memotong dan memasarkan dalam partai besar ke pasar-pasar," ujar Iwan, Senin 14 September 2015.
Sementara itu, karena mudah busuk, seluruh ayam potong barang bukti telah dimusnahkan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong.
Seperti diketahui, jika dikonsumsi manusia, formalin adalah senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Kimia jenis ini diciptakan untuk digunakan sebagai bahan pengawet mayat, pembasmi lalat, dan serangga pengganggu lainnya.
Baca Juga :
Kepala BPOM Provinsi Banten Mohamad Kashuri mengatakan, mengkonsumsi ayam yang sudah dicampur dengan pengawat mayat jenis formalin dapat membahayakan tubuh.
"Bahaya mengkonsumsi ayam berformalin itu dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan kanker dan ginjal," ujar Mohamad, Selasa 15 September 2015.
Mohamad Kashuri menyarankan agar masyarakat lebih jeli dan mengetahui ciri-ciri yang ayam potong berpengawet.
"Memang kalau secara jelas apalagi di pasar sulit membedakan, tapi bisa dilihat salah satunya bau ayam berformalin agak beda, kalau tidak dihinggapi lalat kemungkinan malah dicampur formalin dan warna ayam berformalin lebih putih,"kata Mohamad.
Mohamad menambahkan, dengan adanya temuan itu, BPOM Banten berjanji akan terus melakukan razia secara berkala.
"Pasti akan dilakukan razia lagi, sudah ada agenda dan tinggal pelaksanaannya," kata Mohamad.
Untuk pengembangan selanjutnya, nantinya BPOM juga akan menyelidiki dari mana tersangka mendapatkan formalin cair tersebut. "Kita akan kembangkan dari mana formalin itu berasal," kata Mohamad.
Selanjutnya... Alasan ayam diberi pengawet mayat...
Alasan Diberi Pengawet
Sub Direktorat Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar praktik peredaran ayam berpengawet mayat.
Praktik melanggar hukum itu dibongkar petugas setelah menemukan 1,5 ton ayam potong yang positif mengandung bahan pengawet jenis formalin.
Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, praktik ayam berpengawet itu ditemukan dari tujuh tempat pemotongan ayam di Tangerang, Banten.
Tak hanya barang bukti daging ayam yang telah dicampur pengawet, polisi juga mengamankan lima jeriken formalin cair.
"Para pelaku melakukan hal tersebut dengan tujuan lebih tahan lama atau tidak mudah busuk, karena memotong dan memasarkan dalam partai besar ke pasar-pasar," ujar Iwan, Senin 14 September 2015.
Sementara itu, karena mudah busuk, seluruh ayam potong barang bukti telah dimusnahkan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong.
Seperti diketahui, jika dikonsumsi manusia, formalin adalah senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Kimia jenis ini diciptakan untuk digunakan sebagai bahan pengawet mayat, pembasmi lalat, dan serangga pengganggu lainnya.
Baca Juga :