Pengakuan Pembunuh Wanita Jepang di Apartemen Casa Grande

Pembunuh WN Jepang di apartemen Cassa Grande
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id - Pembunuh Warga Negara Jepang Yoshimi Nishimura (28), Mursalim (25), rela ditembak mati jika terbukti sebelum membunuh korban sempat melakukan pemerkosaan atau tindakan kekerasan seksual terhadap korban.

"Kalau terbukti saya memperkosa beliau (Yoshimi), saya rela ditembak mati sekarang," ujar Mursalim kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Jumat 11 September 2015.

Sejauh ini, Mursalim mengaku membunuh Yoshimi lantaran khilaf. "Saya saja tak sangka sampai akhirnya membunuh beliau, apalagi sampai saya perkosa. Tidak lah, saya khilaf," kata Nursalim. 

Menurut Mursalim, awalnya dia tak ada niat untuk membunuh korban. Tapi hanya ingin membekap dan mengambil harta korban. "Eh dia (Yoshimi) teriak, makanya saya refleks dan mencekik korban, seperti itu saja sudah keji apalagi sampai melakukan kekerasan seksual, saya menyesal," jelasnya.

Adapun ketika ditanya mengenai kondisi korban saat ditemukan dalam kondisi nyaris telanjang, Mursalim mengatakan memang setelah membunuh korban dia sempat melucuti baju, celana, bahkan celana dalam korban.

Akan tetapi, hal itu dilakukannya lantaran hendak membersihkan tubuh korban yang bersimbah darah dan membuang pakaiannya yang terkena darah.

Mursalim pun menuturkan, dirinya tidak merencanakan pembunuhan dan tidak bekerja dengan siapapun dalam kasus ini. "Saya memang sendiri, tidak kerja sama dengan siapa-siapa, saya hanya butuh uang," tuturnya.

Namun, polisi masih akan mendalami soal itu dan menunggu hasil autopsi jenazah korban. Terutama terkait adanya pemaksaan dan kekerasan seksual terhadap korban.