Djarot Akan Patenkan Acara Lebaran Betawi
Sabtu, 22 Agustus 2015 - 13:46 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, menjanjikan lebaran Betawi segera dijadikan program rutin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Makanya ke depan harus lebih terprogram dengan baik. Sehingga bukan hanya diketahui masyarakat Betawi tapi se-Indonesia tahu," kata Djarot, di acara Lebaran Betawi, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 22 Agustus 2015.
Untuk itu, dia meminta Badan Musyawarah (Bamus) Jakarta, untuk bisa memprogram lebih baik. Agar, tiap-tiap kota administratif bisa menampilkan potensinya dengan maksimal, tidak saling bertabrakan.
Dia yakin, kalau ditata dengan baik, maka Lebaran Betawi ini bisa menyedot wisata yang sangat besar. Apalagi kalau menjadi agenda rutin tahunan.
"Kalau ramai, ke depan kita kasih jalan. Ini (sekitar Lapangan Banteng dan Istiqlal) steril sehingga pengunjung datang jalan kaki, bagus banget. Malam hari, kita tampilin semua, sanggar-sanggar terbaik di Jakarta biar berkompetisi," kata Djarot.
Selain itu, yang perlu mendapat perhatian dan ditata, kata Djarot, adalah waktu pelaksanannya. Artinya, ada waktu yang paten dan tidak berubah-ubah.
"Misal Sabtu dan Minggu terakhir bulan Syawal. Sehingga orang akan tahu dan persiapan bisa lebih bagus lagi," katanya.
Baca Juga :
"Makanya ke depan harus lebih terprogram dengan baik. Sehingga bukan hanya diketahui masyarakat Betawi tapi se-Indonesia tahu," kata Djarot, di acara Lebaran Betawi, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 22 Agustus 2015.
Untuk itu, dia meminta Badan Musyawarah (Bamus) Jakarta, untuk bisa memprogram lebih baik. Agar, tiap-tiap kota administratif bisa menampilkan potensinya dengan maksimal, tidak saling bertabrakan.
Dia yakin, kalau ditata dengan baik, maka Lebaran Betawi ini bisa menyedot wisata yang sangat besar. Apalagi kalau menjadi agenda rutin tahunan.
"Kalau ramai, ke depan kita kasih jalan. Ini (sekitar Lapangan Banteng dan Istiqlal) steril sehingga pengunjung datang jalan kaki, bagus banget. Malam hari, kita tampilin semua, sanggar-sanggar terbaik di Jakarta biar berkompetisi," kata Djarot.
Selain itu, yang perlu mendapat perhatian dan ditata, kata Djarot, adalah waktu pelaksanannya. Artinya, ada waktu yang paten dan tidak berubah-ubah.
"Misal Sabtu dan Minggu terakhir bulan Syawal. Sehingga orang akan tahu dan persiapan bisa lebih bagus lagi," katanya.