Jurus Ahok Hadapi Juru Parkir Liar
- Antara/ Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id - Bukan rahasia lagi jika tempat parkir liar yang tersebar di Jakarta kini telah ditunggangi ormas. Hal itu yang menyebabkan perebutan lahan parkir masih marak terjadi dan tak sedikit berujung bentrokan.
Menghadapi masalah tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok telah menyiapkan jurus ampuh. Di antaranya dengan menerapkan sistem parkir elektronik dan menaikkan gaji para juru parkir resmi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, Andri Yansyah. Menurut Andri, pihaknya tidak akan melakukan pendekatan apa pun kepada oknum atau ormas.
"Belum ada pendekatan, makanya, masalah jukir sesuai dengan arahan gubernur tidak perlu pakai pendekatan. Pendekatannya ke mesin parkir elektronik saja,” kata Andri saat ditemui di Balai Kota, Senin 10 Agustus 2015.
Dari keterangan yang diberikan, Ahok bahkan berencana menaikkan upah atau gaji juru pakir liar sebesar dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP). Hal itu untuk mencegah para juru parkir itu berbuat nakal saat bekerja.
"Nanti, gubernur instruksikan upah jukir dua kali UMP. Kalau sudah digaji, tapi masih nakal akan dipecat dan digantikan. Kalau pendekatan ke ormas nanti lebih rumit, karena pasti nego-nego lagi. Di sini tidak ada nego pokoknya, harus dan wajib gunakan elektronik," kata Andri.
Saat ini, dia menjelaskan, Dishubtrans sedang berada dalam proses lelang untuk 19 titik kawasan rawan jukir liar, beberapa di antaranya adalah kawasan Tanah Abang dan Kota Tua.
Ahok menyadari bahwa hambatan-hambatan akan datang untuk merealisasikan keinginannya itu. "Memang, ada banyak lahan parkir dikuasai ormas. Kami mau lelang 400 TPE (Terminal Parkir Elektronik) dan pasti akan benturan dengan mereka,” kata Ahok.