Kebakaran Pasar Gembrong, Kerugian Ditaksir Rp800 Juta
Rabu, 5 Agustus 2015 - 06:17 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA.co.id - Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur mengalami kebakaran pada sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa, 4 Agustus 2015. Kerugian akibat kebakaran yang diduga terjadi karena hubungan listrik arus pendek itu diperkirakan mencapai Rp800 juta.
"Rp800 juta itu hanya bangunannya. Belum termasuk barang-barang pribadi dan toko," ujar Inspektur Damkar, Darwin Ali kepada VIVA.co.id di Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa malam, 4 Agustus 2015.
Darwin juga sempat mengungkapkan beberapa kesulitan yang dialami pihaknya dalam menangani kebakaran tersebut.
Menurut dia, yang menjadi masalah terbesar adalah sumber air yang sulit. Petugas tidak dapat mengambil air dari Kali Cipinang, karena yang ada hanyalah lumpur.
"Tadi sumber diambil dari hydrant-hydrant terdekat, dari got, Kali Malang," ujar Darwin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Suyatno, Kepala Pleton Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta.
Selain sumber air, kemacetan lalu lintas dan warga sekitar yang memadati lokasi kejadian membuat situasi tidak kondusif.
"Tadi juga banyak yang menjarah," ujar Suyatno.
Meski begitu, proses pemadaman berjalan lancar dan saat ini masih dilakukan pendinginan.
Darwin juga menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati mengenai hal-hal yang bisa menjadi sumber api, terutama di musim kemarau seperti saat ini.
"Kami menghimbau agar masyarakat lebih hati-hati terhadap penggunaan listrik, kompor dan lain-lain karena musim kemarau itu agak lebih mudah terbakar. Air pun sulit," kata dia.
Baca Juga :
"Rp800 juta itu hanya bangunannya. Belum termasuk barang-barang pribadi dan toko," ujar Inspektur Damkar, Darwin Ali kepada VIVA.co.id di Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa malam, 4 Agustus 2015.
Darwin juga sempat mengungkapkan beberapa kesulitan yang dialami pihaknya dalam menangani kebakaran tersebut.
Menurut dia, yang menjadi masalah terbesar adalah sumber air yang sulit. Petugas tidak dapat mengambil air dari Kali Cipinang, karena yang ada hanyalah lumpur.
"Tadi sumber diambil dari hydrant-hydrant terdekat, dari got, Kali Malang," ujar Darwin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Suyatno, Kepala Pleton Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta.
Selain sumber air, kemacetan lalu lintas dan warga sekitar yang memadati lokasi kejadian membuat situasi tidak kondusif.
"Tadi juga banyak yang menjarah," ujar Suyatno.
Meski begitu, proses pemadaman berjalan lancar dan saat ini masih dilakukan pendinginan.
Darwin juga menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati mengenai hal-hal yang bisa menjadi sumber api, terutama di musim kemarau seperti saat ini.
"Kami menghimbau agar masyarakat lebih hati-hati terhadap penggunaan listrik, kompor dan lain-lain karena musim kemarau itu agak lebih mudah terbakar. Air pun sulit," kata dia.