Siswa SMP Flora yang Meninggal Sempat Dihukum Panitia MOS
Minggu, 2 Agustus 2015 - 17:05 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Flora di Bekasi, Evan Christopher Situmorang, 12 tahun, tewas setelah mengikuti masa orientasi siswa (MOS). MOS kerap memakan korban setiap tahun.
Jose Situmorang, ayah korban, pada Minggu, 2 Agustus 2015, mengatakan masa perpeloncoan di SMP FLora, yang berada di Pondok Ungu, Bekasi, itu berlangsung selama empat hari, antara 6-9 Juli.
Selama MOS Evan dipaksa menjalani hukuman
squat jump
, karena dituduh tidak membawa berbagai barang yang diwajibkan panitia. Di hari terakhir sebelum meninggal, Evan diminta berjalan sejauh lebih dari empat kilometer.
Jose mengatakan, saat pulang MOS, putranya itu mengeluh sakit di bagian kakinya karena dipaksa berjalan mengelilingi lingkungan di luar area sekolah, dengan jarak yang jauh.
Melihat putranya menahan sakit, Jose membawa Evan ke puskesmas, namun tidak ada diagnosa dan tindakan yang akurat. Tim medis tidak dapat melihat bahwa sebenarnya Evan memerlukan perhatian serius.
Evan kemudian dibawa ke ahli refleksiologi oleh keluarganya. "Kata tukang refleksi, anak saya kecapean, ototnya keras, akhirnya dipijat. Sampai di rumah juga pijat lagi diberi balsem," kata Jose.
Pada hari pertama sekolah, seorang guru menghubungi keluarga agar menjemput Evan. Guru itu mengabarkan Evan tidak bisa berjalan, membuat ibunya terkejut dan langsung bergegas ke sekolah.
Namun ternyata Evan telah dibawa ke puskesmas, dan meninggal. "Kata puskesmas sudah meninggal setengah jam lalu," kata Jose, menyebut pihak sekolah merahasiakan informasi dari keluarga.
Evan ternyata sempat terjatuh di kamar mandi hingga kemudian meninggal, sebelum dibawa ke puskesmas. "Kita malah tahu dari teman-teman Evan, yang menggotongnya dari kamar mandi."
Baca Juga :