Kesenjangan Ekonomi Picu Ormas Berbuat Anarkis

Situasi penyerangan kelompok massa ke MOI
Sumber :
  • Twitter @tiduuu
VIVA.co.id
- Maraknya aksi anarkis yang dilakukan kelompok organisasi kemasyarakatan di Ibu Kota Jakarta dinilai tidak terlepas beberapa faktor penting.


Menurut mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Brigjen Gatot Eddy Pramono, salah satu faktor utama pemicu kekerasan ormas adalah kesenjangan ekonomi.


Hal itu diungkapkan Gatot dalam disertasi gelar doktor di Universitas Indonesia. Dalam disertasinya itu, Gatot mengangkat judul,
Transformasi Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Kelompok Kekerasan.


Gatot menyatakan, permasalahan transformasi ormas menjadi kelompok kekerasan disebabkan tiga hal. Yakni, terganggunya kepentingan kelompok, terganggunya identitas kelompok, dan terganggunya organisasi sosial.


"Kenapa ormas melakukan kekerasan? Karena terkait kebutuhan ekonomi. Dan ini menurut saya tidak hanya tanggung jawab aparat keamanan, namun juga instansi terkait. Kita cari akar masalahnya," katanya usai meraih gelar doktor di Gedung FISIP UI Depok, Selasa 28 Juli 2015.

Menurut Gatot, pemerintah harus lebih peka terhadap masalah seperti ini. Perlu ketegasan untuk meminimalisir kasus seperti ini. "Kenapa saya bilang ekonomi? Karena memang tujuan mereka saat melakukan penguasaan lahan salah satu contohnya ya kebutuhan ekonomi. Kalau ingin tuntas, pemerintah harus mampu menyiapkan lapangan kerja," ujarnya.

Lebih jauh, dalam studinya, polisi yang berlatar belakang reserse ini menemukan fakta bahwa transformasi ormas menjadi kelompok kekerasan didasarkan pada fakta adanya kesamaan aktivitas illegal untuk tujuan ekonomi. "Ini yang terkadang dibarengi dengan kekerasan," kata Gatot.


Penganugerahan gelar doktor yang diberikan langsung oleh guru besar UI Adrianus Meliala ini sekaligus menempatkan Gatot sebagai salah satu kriminolog bidang kejahatan kekerasan.