Sudah 72.000 Pendatang Baru Serbu Jakarta
Selasa, 28 Juli 2015 - 06:49 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id - Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana mengatakan bahwa wilayahnya merupakan pintu masuk bagi para pendatang baru atau warga yang melakukan urbanisasi setiap tahunnya. Sebab di sana, banyak sekali terminal keberangkatan dan kedatangan arus mudik Lebaran.
"Jakarta Timur ini salah satu pintu masuknya arus urbanisasi. Mayoritas penduduk datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya itu pintu masuknya dari sini. Kami sudah memperkirakan pertambahan penduduk akan semakin besar," ujar Bambang kepada VIVA.co.id
, Selasa, 28 Juli 2015.
Seperti diketahui, sudah menjadi hal yang biasa terjadi pada setiap tahunnya Jakarta mendapatkan kedatangan para pendatang baru pasca Hari Raya Idul Fitri. Jutaan warga Jakarta yang melakukan mudik, kembali pulang ke Jakarta dengan membawa serta saudara atau rekan mereka dari kampung halaman untuk mengadu nasib di ibu kota.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memperkirakan tahun 2015, Jakarta akan menerima sebanyak 70.000 pendatang baru. Namun, berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak lebih dari 72.000 pendatang baru telah memasuki kota Jakarta sampai saat ini.
"Perhitungan data urbanisasi yang kita terima tadi ternyata meleset. Perkiraan awal kita ada 70.000 pendatang baru ke Jakarta, tapi ternyata yang masuk ada lebih dari 72.000 orang," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Oleh karena itu, kata Djarot, setiap instansi pemerintahan terkait harus melakukan pendataan secara terus menerus mulai dari tingkat RT/RW hingga ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI Jakarta.
"Yang mengetahui dengan pasti dinamika kependudukan adalah lurah dan camat yang ada di wilayah masing-masing. Yang belum bekerja (pendatang baru) harus didata betul jadi tidak ada pengangguran yang berujung kepada kriminalitas," kata Djarot.
Baca Juga :
"Jakarta Timur ini salah satu pintu masuknya arus urbanisasi. Mayoritas penduduk datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya itu pintu masuknya dari sini. Kami sudah memperkirakan pertambahan penduduk akan semakin besar," ujar Bambang kepada VIVA.co.id
Seperti diketahui, sudah menjadi hal yang biasa terjadi pada setiap tahunnya Jakarta mendapatkan kedatangan para pendatang baru pasca Hari Raya Idul Fitri. Jutaan warga Jakarta yang melakukan mudik, kembali pulang ke Jakarta dengan membawa serta saudara atau rekan mereka dari kampung halaman untuk mengadu nasib di ibu kota.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memperkirakan tahun 2015, Jakarta akan menerima sebanyak 70.000 pendatang baru. Namun, berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak lebih dari 72.000 pendatang baru telah memasuki kota Jakarta sampai saat ini.
"Perhitungan data urbanisasi yang kita terima tadi ternyata meleset. Perkiraan awal kita ada 70.000 pendatang baru ke Jakarta, tapi ternyata yang masuk ada lebih dari 72.000 orang," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Oleh karena itu, kata Djarot, setiap instansi pemerintahan terkait harus melakukan pendataan secara terus menerus mulai dari tingkat RT/RW hingga ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI Jakarta.
"Yang mengetahui dengan pasti dinamika kependudukan adalah lurah dan camat yang ada di wilayah masing-masing. Yang belum bekerja (pendatang baru) harus didata betul jadi tidak ada pengangguran yang berujung kepada kriminalitas," kata Djarot.