Jakarta Hadirkan 25 Pasar Bebas Bahan Makanan Berbahaya
- VIVAnews/Muhamad Solihin
"Kami minta masing-masing Kasudin di lima wilayah mengusulkan lima pasar. Lalu kami verifikasi lagi. Jadi, 25 pasar tersebut harus verifikasi dengan mengikuti standar uji lab tiga komoditi yang terdiri dari pertanian, peternakan dan perikanan," kata Sri, Selasa 21 Juli 2015.
Sri mengatakan hingga sampai saat ini pihaknya telah memiliki 4 mobil uji lab yag siap dipakai untuk memeriksa kandungan panganan yang dijual di pasar-pasar dan memastikan terbebas dari bahan kandungan yang berbahaya.
Mobil uji lab akan secara bertahap berkeliling ke pasar-pasar, dengan menggunakan alat Rapid Test Kid atau uji cepat petugas lab hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 20 menit untuk menguji satu sampel panganan.
“Dibandingkan pada 2013 lalu, temuan bahan makanan berbahaya yang dijajakan di pasar kini sudah berkurang. Dari sebelumnya sebesar 30%, saat ini hanya terdapat 2%. Itu (2%) terakhir kami temukan di Pasar Grogol dan Pasar Santa, ada yang memakai tahu dan ikan asin berformalin. Kami akan tekan terus temuan tersebut, agar nantinya, pasar di DKI bebas dari bahan makanan berbahaya," kata Sri.
Berikut daftar 25 Pasar Bebas Bahan Makanan Berbahaya:
Jakarta Pusat
*Pasar Senen
*Pasar Kemayoran
*Pasar Gondangdia
*Pasar Gembrong Baru
*Pasar Bendungan Hilir
Jakarta Utara
*Pasar Mandiri
*Pasar Koja Baru
*Pasar Muara Karang
*Pasar Sunter Kirana
*Pasar Lokasi Binaan.
Jakarta Barat
*Pasar Pos Pengumben
*Pasar Slipi
*Pasar Kalideres
*Pasar Grogol
*Pasar Meruya Ilir
Jakarta Selatan
*Pasar Mayestik
*Pasar Santa
*Pasar Tebet Barat
*Pasar Cipete Utara
*Pasar Lenteng Agung
Jakarta Timur
*Pasar Jatinegara
*Pasar Rawamangun
*Pasar Perumnas Klender
*Pasar Cibubur
*Pasar Ujung Menteng.