Gorila Ragunan Jadi Primadona Selfie
- Irwandi - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menjadi salah satu yang menjadi pilihan tempat wisata warga Jakarta untuk menghabiskan waktu di hari libur bersama Hari Raya Idul Fitri.
Tak Heran, sejak H+1 lebaran hingga hari ini, TMR selalu penuhi pengunjung. Bahkan, jumlah pengunjung di KBR mencapai ratusan ribu jiwa.
Di KBR pengunjung disuguhkan dengan berbagai wahana satwa, dengan kurang lebih 2.000 spesies satwa yang ada di TMR yang luasnya mencapai 140 Hektar.
Satwa tersebut ada yang berasal dari dalam negeri dan juga mancanegara. "Ada 2.000 Satwa dengan luas 140 hektare," ujar Humas TMR, Wahyudi Bambang Prihantoro di Taman Margasatwa Ragunan, Jalan Harsono RM. Nomor 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 21 Juli 2015.
Namun, dari sekian banyak wahana satwa yang ada, wahana Pusat Primata Schmutzer yang paling banyak dikunjungi dan jadi primadona untuk berselfie ria. "Pengunjung tertarik ingin melihat gorila," kata Wahyudi.
Pusat Primata Schmutzer adalah salah satu taman satwa yang ada di Taman Margasatwa yang berkelas internasional. pusat primata yang mempunyai peranan dalam konservasi primata Indonesia dan sekaligus sebagai jendela nformasi primata untuk para pengunjung.
Pusat Primata Schmutzer terdapat berbagai jenis primata Indonesia. Primata di sini terwakili dengan beberapa primata eksotisnya satwa, antara lain: orangutan, gorila, simpanse, dan jenis-jenis primata langka dari dalam dan luar negeri lainnya.
Kompleks Primata Schmutzer memiliki luas 13 hektare, yang dirancang dengan konsep open zoo, di mana satwa yang tinggal di dalamnya seolah-olah berada di habitat aslinya. Sehingga pengunjung yang berada di dalam taman tersebut terasa nyata berada di habitat primata.
Apabila pengunjung hendak memasuki area pusat primata schmutzer, pengunjung akan melihat sebuah enklosur yang telah dirancang dan ditata secara menarik dan artistik.
Koleksi satwa yang menjadi andalan sekaligus ikon adalah orangutan dan gorilla. Dengan pintu gerbangnya berbentuk setengah lingkaran menyerupai kubah raksasa dengan tangga menuju ke jembatan. Sehingga pengunjung bisa melihat dengan jelas gorila daratan rendah dari atas jembatan.
Pengunjung bisa berfoto bahkan selfie dengan latar belakang gorila. Namun pengunjung dilarang untuk memberikan makanan kepada satwa yang ada di dalam Pusat Primata Schmutzer .
Tapi, apabila pengunjung ingin melihat orangutan bisa melihatnya melalui terowongan orangutan (orangutan tunnel) di dalam terowongan.
Pengunjung bisa menikmati susasana yang seolah-olah serasa berada di tempat habitatnya yang nyata. Selain itu pengunjung bisa mendapat edukasi sekaligus dapat mempelajari kehidupan primata melalui beberapa fasilitas yang ada di dalamnya, antara lain, dapur makanan satwa, fasilitas pendidikan dengan adanya ruang teater pemutaran film dokumenter, diorama satwa serta perpustakaan.
Untuk masuk ke Pusat Primata Schmutzer pengunjung harus mempersiapkan kocek sebasar Rp7.500. Apabila anda ingin menyaksikan film dokumenter primata, anda harus menyiapkan kocek Rp150.000 untuk sekali menonton film dokumenter.
Tempat pemutaran film dokumenter di desain layaknya seperti bioskop berkelas dengan kapasitas tempat duduk hanya 85 kursi saja.