Bulan Ini, Ada 11 Aksi Perampokan Minimarket di Jakarta
- FOTO: VIVA.co.id/Irwandi
VIVA.co.id - Selama Juni 2015, telah terjadi 11 kasus perampokan yang menyasar minimarket di wilayah Jakarta dan Bekasi. Aksi ini selalu berjalan singkat karena diduga pelaku lebih dulu membaca situasi keamanan di lokasi target.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi para pelaku perampokan tersebut. Para pelaku berasal dari dua kelompok berbeda, tapi melakukan kejahatan dengan modus serupa.
"Sejauh ini kasus perampokan beberapa minimarket itu sudah kita pelajari dan disimpulkan ada dua kelompok berbeda. Modusnya juga sama, membawa pistol dan mengancam korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2015.
Komplotan perampok tersebut umumnya datang dengan sepeda motor dan langsung masuk sembari menodongkan pistol ke arah karyawan minimarket. Mereka pun mengintimidasi korban lalu kabur usai merampas uang di dalam brankas.
Iqbal mengatakan, tindak kejahatan perampokan sedianya dapat dicegah apabila minimarket dilengkapi dengan sistem pengamanan internal, seperti memasang kamera pengawas closed circuit television (CCTV), alarm darurat, dan menyiagakan petugas keamanan.
Dengan demikian, apabila sistem pengamanan tersebut diterapkan oleh pengelolanya, maka para pelaku kemungkinan akan mengurungkan niat jahatnya. Pengelola minimarket juga harus wajib bersosialisasi dengan warga setempat. Sebab, minimarket kebanyakan berada di lingkungan masyarakat.
"Oleh karena itu harus dibangun komunikasi agar kejahatan dapat dicegah," katanya.
Iqbal menyatakan, pihak kepolisian juga tidak tinggal diam dalam menyikapi kasus tersebut. Dia mengingatkan, kejahatan jalanan umumnya terjadi menjelang hari besar keagamaan, sehingga masyarakat patut waspada.
"Kami akan meningkatkan patroli rutin dan memaksimalkan fungsi serse di tingkat Polsek dan Polres, serta menugaskan Babinkamtibmas (Bhayangkara pembina keamanan ketertiban masyarakat) berinteraksi dengan masyarakat."
(mus)