Menelusuri Transaksi DVD Porno Bajakan di Glodok

Ilustrasi pasar DVD bajakan di Glodok, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Setelah sebulan lamanya sempat ditutup paksa usai dirazia petugas kepolisian, pasar DVD bajakan di Glodok, Jakarta Barat, kembali beroperasi.

Beberapa hari terakhir ini, ruas jalan sepanjang Jalan Pinangsia Raya kembali dipadati kios-kios dan lapak pedagang DVD bajakan.

Bahkan, kini para pedagang semakin berani. Mereka tak hanya menjajakan DVD bajakan film-film biasa, tapi DVD bajakan film porno.

Untuk membuktikan hal itu, VIVA.co.id mencoba menyambangi pusat jualan kaset DVD se-DKI tersebut. Sejak Senin pagi, 22 Juni 2015, pasar DVD bajakan ramai didatangi para pembeli yang sebagian besar merupakan pembeli grosiran.

Saat memasuki jejeran kios, seorang pria langsung menghampiri dan menawarkan kaset DVD Porno. "Kaset bang, kaset blue ada ini," katanya.

Kemudian pria tersebut menunjukkan salah satu kios, yang di dalamnya para pegawai toko sedang sibuk membungkus kaset-kaset bajakan. Di bawah sebuah rak kayu terdapat sebuah dus berukuran sedang, yang berisi ratusan DVD porno.

"Ini yang mandarin bang, Thailand juga, atau mau yang barat," kata pria itu menawarkan.

Kemudian ia menunjukkan kembali sebuah dus yang masih berisolasi. "Yang ini barat semua," lanjutnya.

Pria berperawakan tinggi yang diperkirakan berusia 40 tahun itu, kemudian menyebut harga sebuah kaset DVD porno tersebut seharga Rp25.000.

"Ini DVD, harganya nggak bisa kurang, dan harus beli minimal lima buah. Bonus satu, ini grosiran" kata si pedagang itu.

Saat VIVA.co.id, menawar harga kaset tersebut, dan mengatakan hanya ingin membeli satu buah kaset saja, mendadak beberapa pria lain merapat. Mereka menawari kaset-kaset lain, serta mengatakan untuk sekali transaksi minimal lima kaset DVD.

Ada sedikit intimidasi yang dilakukan para penjual di toko kaset tersebut agar membeli minimal lima kaset.

Sempat terjadi negosiasi alot dengan beberapa penjual kaset. Bahkan, dua orang pria penjual kaset sampai mengawal menuju ATM di Glodok Plaza, persis sebelah ruko-ruko kaset tersebut.

Setelah transaksi selesai, seorang pria masih terus mengejar untuk menawarkan kaset-kaset DVD lain, seperti kaset serial porno yang disebutnya sekarang banyak peminatnya.

Seorang penjaga parkir motor di Jalan Pinangsia Raya mengatakan, setelah dirazia, pabrik dan toko kaset bajakan tersebut hanya tutup selama 10 hari. Setelah itu, kembali beroperasi seperti sedia kala.

Di depan pintu besar sebelum memasuki ruko-ruko, para pembeli akan menemukan beberapa spanduk yang berisi protes pengelola pabrik dan pegawai toko karena dirazia beberapa waktu lalu. Isi tulisan spanduknya antara lain,

"Dengarkan suara rakyat kecil Pak Presiden Jokowi. Perhatikan ribuan nasib yang kerja di sini" dan "Untuk seniman dan artis-artis, kami tidak menjual lagi produksi Indonesia" (ase)