Polisi Sangat Berhati-hati Ungkap Pembunuhan Akseyna

Akseyna, pemuda yang ditemukan mengapung di danau UI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
- Penyidik Polda Metro Jaya tak mau gegabah dan asal cepat mengungkap misteri pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori.


Direktur Direktorat Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, dalam proses penyelidikan kasus tersebut harus dilakukan secara hati-hati.


"Dalam pengungkapan kasus Akseyna harus dilakukan secara hati-hati, kalau ada ungkapan dugaan kematian tidak wajar itu harus dilakukan secara hati-hati," ujar Krishna, Rabu 17 Juni 2015.


Krishna menjelaskan, dalam pengungkapan kasus tidak bisa berangkat dari penerapan tersangka, barulah dilakukan penyelidikan pembunuhan.


"Jadi tidak bisa salah langkah kita dalam pengungkapannya," jelas Krishna.


Sampai saat ini, menurut Krishna, penyidik masih mengumpulkan alat bukti dan saksi-saksi yang terkait dengan kasus ini. Untuk itu, Krishna berharap media tidak menyimpulkan terduga tersangka melalui opini.


"Kami minta kepada media jangan mengasumsikan dan menyimpulkan terduga pelaku si A berdasarkan opini, karena dalam penyidikan tidak bisa berdasarkan opini, harus bukti yang kuat," kata Krishna.


Penyidik sampai saat ini sudah selesai menggali dan mengupas temuan yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini masih memeriksa saksi-saksi lainnya.

"Pemeriksaan saksi sekitar lingkungan belum semua, sekarang mahasiswa lagi libur, jadi ditunggu saja," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Akseyna mahasiswa jurusan Biologi ditemukan tewas di danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015.


Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna baru terungkap empat hari kemudian.