Ahok: Tamu Ngeluh Dijemur 2,5 Jam Saat Jakarnaval
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta bakal terkena sanksi jika hasil audit menemukan adanya inefisiensi dalam anggaran penyelenggaraan pawai budaya Jakarnaval.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, hal ini dikarenakan anggaran yang dihabiskan untuk menyelenggarakan pawai yang bertujuan untuk memeriahkan HUT Jakarta itu pada tahun ini mencapai Rp8 miliar, atau membengkak hingga dua kali lipat dari anggaran penyelenggaraan acara serupa pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,5 miliar.
"Anggarannya mau kita cek. Kalau abis diaudit ternyata itu kegedean, kita kasih sanksi," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 8 Juni 2015.
Selain itu, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI juga akan mengevaluasi waktu penyelenggaraan acara tersebut. Dilaksanakannya acara pawai yang dimulai pada pukul 15.30 WIB, saat matahari masih bersinar terik, kata Ahok, banyak dikeluhkan oleh tamu-tamu undangan.
"Tamu undangan itu duduk, dijemur 2,5 jam," jelas Ahok.
Kendati demikian, dia menilai, masih berbondong-bondong untuk menyaksikan pawai yang dimulai dari Plaza Timur Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Evaluasi, kata Ahok, perlu dilakukan terhadap ketertiban dan kemeriahan penyelenggaraan acara. Hal ini dikarenakan masih minimnya turis asing yang menyaksikan acara tersebut.
Padahal salah satu target utama penyelenggaraan Jakarnaval adalah untuk menarik turis-turis asing tersebut untuk memperkenalkan kebudayaan kota Jakarta.
"Turis asing kemarin banyak enggak? Enggak. Padahal target kita itu. Itu yang masih jadi masalah," kata Ahok.