Muncikari Selebriti Diancam Tak Boleh 'Bernyanyi' ke Polisi
Jumat, 29 Mei 2015 - 16:54 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Pieters Ell, kuasa hukum muncikari selebriti, RA alias Robbie Abbas mengaku bahwa ia dan kliennya mendapatkan ancaman dari seseorang, agar kasus ini tidak berlanjut dan RA tidak 'bernyanyi' lebih jauh.
"Ya benar ada intervensi, ada SMS (pesan pendek) yang menjanjikan sejumlah uang untuk meminta klien saya tidak boleh 'bernyanyi' lagi," ujar Pieters, saat dihubungi VIVA.co.id
, Jumat 29 Mei 2015.
Saat diminta secara rinci bentuk intervensi tersebut, Pieters mengatakan SMS itu pada beberapa hari lalu. "Jadi, hanya ada SMS, kalau klien saya bisa dikondisikan, maka akan dijanjikan sejumlah 'logistik'. Jadi, istilah 'logistik' itu adalah uang, dan karena nomor tidak saya kenal, maka saya menjawab maaf salah sambung," kata Pieters.
Lebih lanjut, Pieters mengatakan, iasebagai kuasa hukum RA belum tahu langkah selanjutnya akibat intervensi ini.
"Belum tahu langkah selanjutnya apa, belum tahu apakah akan diadukan ke Polres Jakarta Selatan, dan kita akan pikirkan langkah selanjutnya nanti," jelas Pieters.
Dia juga tidak tahu siapa orang yang mengintervensi, namun, ia memastikan bahwa yang jelas ada orang dari pihak ketiga yang tidak ikut terseret dalam kasus prostitusi kelas atas ini. (asp)
"Ya benar ada intervensi, ada SMS (pesan pendek) yang menjanjikan sejumlah uang untuk meminta klien saya tidak boleh 'bernyanyi' lagi," ujar Pieters, saat dihubungi VIVA.co.id
Saat diminta secara rinci bentuk intervensi tersebut, Pieters mengatakan SMS itu pada beberapa hari lalu. "Jadi, hanya ada SMS, kalau klien saya bisa dikondisikan, maka akan dijanjikan sejumlah 'logistik'. Jadi, istilah 'logistik' itu adalah uang, dan karena nomor tidak saya kenal, maka saya menjawab maaf salah sambung," kata Pieters.
Lebih lanjut, Pieters mengatakan, iasebagai kuasa hukum RA belum tahu langkah selanjutnya akibat intervensi ini.
"Belum tahu langkah selanjutnya apa, belum tahu apakah akan diadukan ke Polres Jakarta Selatan, dan kita akan pikirkan langkah selanjutnya nanti," jelas Pieters.
Dia juga tidak tahu siapa orang yang mengintervensi, namun, ia memastikan bahwa yang jelas ada orang dari pihak ketiga yang tidak ikut terseret dalam kasus prostitusi kelas atas ini. (asp)