PSK Ikut 'Ziarah' di Makam Pangeran Wijayakusuma
- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id - Pangeran Wijayakusuma adalah salah seorang penasihat dan panglima perang pada masa kejayaan Pangeran Jayakarta. Ia ikut berjuang dan berperang melawan Belanda (VOC) di Batavia sekitar abad ke-17.
Makam Pangeran Wijayakusuma didirikan pada abad ke 17. Menurut keterangan, makam ini dahulu terletak di antara kolam dengan nisan berupa batu. Komplek makam ini sekarang terawat rapi, dan dikelilingi pagar dan pohon peneduh. Arsitektur makamnya bergaya melayu Islam.
Makam ini terletak di Kampung Gusti RT 004/05 Jalan Tubagus Angke, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Pertama kali dipugar oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta pada 22 Juni 1968, dan dipugar lagi oleh Walikotamadya Jakarta Barat pada 28 Juli 1989. Pada 2003, makam Pangeran Wijayakusuma ini diperbaiki. Namun, setelah itu Pemprov DKI Jakarta kurang memperhatikan kondisi area makam ini.
Dalam bahasa jawa, wijaya berarti kemenangan dan kusuma artinya kembang. Jadi, wijaya kusuma artinya kembang kemenangan. Riwayat Pangeran Wijaya Kusuma diakui masih samar.
Menurut juru kunci makam, Hadidoyo, Pangeran Wijaya adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga dari Kadilangu, Jawa Tengah. Konon, ia hijrah ke Jayakarta setelah Kadilangu yang ketika itu di bawah Kerajaan Demak, diserang Panembahan Senopati (Kakek Sultan Agung Hanyokrokusumo), pemimpin cikal bakal Kerajaan Mataram.
Pandai dan bijak
Hadidoyo menambahkan, Pangeran Wijaya dihormati karena pandai dan bijak memompa semangat warga melawan kolonialisme VOC. Nasihat-nasihatnya yang berlandaskan nilai agama, dianggap selalu bernas dalam menyalakan kembali semangat warga yang putus asa karena terus ditindas.
”Kepada warga dan Pangeran Jayakarta, beliau selalu mengingatkan agar teguh berprinsip, VOC hanya boleh hidup di dalam benteng, bukan di luar benteng,” ujarnya.
Keharuman nama Pangeran Wijayakusuma tidak hilang begitu saja. Sampai kini banyak peziarah yang mengunjungi makam ini. Makam yang terletak di pinggir jalan ini setiap malam jumat ramai peziarah. Ahmad, warga Serang, Banten mengaku hampir setiap minggu berziarah ke makam Pangeran Wijayakusuma.
“Saya merasakan ketenteraman ziarah di sini, segala kegelisahan hati sirna. Masalah yang saya hadapi pelan-pelan bisa saya atasi,” katanya.
Makam Pangeran Wijayakusuma di Kampung Gusti RT 004/05 Jalan Tubagus Angke, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. (VIVA.co.id/Dody Handoko)
Ternyata, makam Pangeran Wijayakusuma juga diziarahi oleh sejumlah pekerja seks komersial (PSK). Lokasi makam ini memang dekat kawasan remang-remang di sepanjang Jalan Tubagus Angke sampai Daan Mogot, Jakarta Barat. Para PSK berdandan menor di kawasan Kali Angke banyak yang mangkal di depan area makam keramat Pangeran Wijayakusuma
Hadidoyo menuturkan, praktik pelacuran di kawasan Kali Angke semakin marak. Bahkan, tak jarang di antara PSK tersebut mangkal di depan area makam Pangeran Wijayakusuma. Mereka mangkal pada malam hari hingga dini hari.
Selain mengusik keberadaan makam keramat, tindakan para PSK tersebut juga telah meresahkan warga di Kampung Gusti tersebut.
"PSK mulai mangkal di seberang makam. Mereka kadang tak segan ziarah juga ke makam," kata Hadidoyo.
Seharusnya, para PSK tersebut tidak mangkal di depan area makam. Sebab, makam ini merupakan salah satu makam keramat yang ada di DKI Jakarta. Belum lagi, Pangeran Wijayakusuma adalah seorang ulama yang juga sebagai Panglima Perang pada masa kepemimpinan Pangeran Jayakarta.
"Seharusnya yang berwenang bisa menertibkan para PSK itu, ini kan kawasan makam keramat. Belum lagi bangunan makam ini juga salah satu cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Bila tidak segera ditertibkan, tidak lama lagi, PSK bisa mangkal di sini," kata Hadidoyo yang juga sebagai keturunan ketiga dari juru kunci makam Pangeran Wijayakusuma tersebut.
(mus)