Pengakuan ABG yang Ikut Bisnis Esek-esek
Rabu, 27 Mei 2015 - 06:03 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Keberadaan rumah yang diyakini sebagai lokasi penyedia jasa prostitusi gadis di bawah umur di kawasan Kampung Bojong, Sukmajaya membuat geger warga Depok. Pasalnya, lokasi tersebut berada persis di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.
Tak hanya itu saja, sejumlah pekerja seks komersial yang diamankan polisi juga diketahui masih bau kencur alias masih di bawah umur dan rata-rata berstatus siswi SMK.
Anak baru gede (ABG) berinisial NN salah satunya. Ia diketahui sebagai salah seorang pelajar di salah satu SMK swasta di kita berikon belimbing tersebut. Kuat dugaan, alasan ekonomilah yang membuat gadis berambut panjang ini terjerumus ke bisnis esek-esek itu.
Dengan tarif Rp600 ribu untuk sekali kencan, NN tertangkap basah petugas dalam kondisi tanpa busana, tengah melayani pria hidung belang, Selasa dinihari.
"Kasusnya masih akan terus kami dalami. Ada mucikari yang juga sudah kami amankan dan kini tengah dalam pemeriksaan. Ia berinisial M alias S. Dia ini waria, yang diduga memperkerjakan gadis-gadis di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho.
Baca Juga :
Tak hanya itu saja, sejumlah pekerja seks komersial yang diamankan polisi juga diketahui masih bau kencur alias masih di bawah umur dan rata-rata berstatus siswi SMK.
Anak baru gede (ABG) berinisial NN salah satunya. Ia diketahui sebagai salah seorang pelajar di salah satu SMK swasta di kita berikon belimbing tersebut. Kuat dugaan, alasan ekonomilah yang membuat gadis berambut panjang ini terjerumus ke bisnis esek-esek itu.
Dengan tarif Rp600 ribu untuk sekali kencan, NN tertangkap basah petugas dalam kondisi tanpa busana, tengah melayani pria hidung belang, Selasa dinihari.
"Kasusnya masih akan terus kami dalami. Ada mucikari yang juga sudah kami amankan dan kini tengah dalam pemeriksaan. Ia berinisial M alias S. Dia ini waria, yang diduga memperkerjakan gadis-gadis di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho.