Pasangan Penelantar Anak Hisap Sabu Agar Kuat Zikir Seharian
Jumat, 22 Mei 2015 - 16:41 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Utomo Permono dan Nurindria, orang tua penelantar lima anak di Cibubur mengaku bahwa mereka mengkonsumsi sabu-sabu untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap fit saat menjalani tirakat dan berzikir.
"Menurut dia untuk tirakat dan berzikir yang dilakukan sampai sehari semalam," kata kuasa hukum Utomo dan Nuri, Handika Honggowongso, Jumat 22 Mei 2015.
Utomo dan Nuri melakukan tirakat dan berzikir dalam rangka merealisasikan panggilan gaib karena selama ini Utomo meyakini bahwa istrinya adalah titisan pangeran dari Kerajaan Majapahit.
"Dia melakukan tradisi Kejawen. Dalam rangka obsesi dan merealisasi panggilan gaib. Tapi nanti akan diobservasi," kata Handika.
Menurut Handika, dari hasil pemeriksaan psikis terhadap pasangan suami istri itu, belum memungkinkan untuk dipertemukan dengan orangtuanya. Tapi katanya, lima anak ini sudah kangen dengan ibunya.
"Akan ada pemeriksaan tambahan soal kesehatan psikisnya selanjutnya nanti akan dilakukan pertemuan, karena kangen ibunya. Minta dipertemukan, karena kondisi orangtua belum memungkinkan, nanti ditunda lain waktu. Belum memungkinkan sama sekali," katanya.
Baca Juga :
"Menurut dia untuk tirakat dan berzikir yang dilakukan sampai sehari semalam," kata kuasa hukum Utomo dan Nuri, Handika Honggowongso, Jumat 22 Mei 2015.
Utomo dan Nuri melakukan tirakat dan berzikir dalam rangka merealisasikan panggilan gaib karena selama ini Utomo meyakini bahwa istrinya adalah titisan pangeran dari Kerajaan Majapahit.
"Dia melakukan tradisi Kejawen. Dalam rangka obsesi dan merealisasi panggilan gaib. Tapi nanti akan diobservasi," kata Handika.
Menurut Handika, dari hasil pemeriksaan psikis terhadap pasangan suami istri itu, belum memungkinkan untuk dipertemukan dengan orangtuanya. Tapi katanya, lima anak ini sudah kangen dengan ibunya.
"Akan ada pemeriksaan tambahan soal kesehatan psikisnya selanjutnya nanti akan dilakukan pertemuan, karena kangen ibunya. Minta dipertemukan, karena kondisi orangtua belum memungkinkan, nanti ditunda lain waktu. Belum memungkinkan sama sekali," katanya.